Sabtu tanggal 1 Mei 2010. Tidak terasa, ternyata kita sudah memasuki bulan Mei di tahun 2010 ini. Tidak terasa pula, ternyata saya sudah memasuki juga hari ke tiga berada diluar negeri. Berada diluar negeri dalam rangkaian wisata saya ke Amerika Serikat yang saya catat sebagai US trip 2010.
Pagi itu saya bangun pagi seperti biasa, sholat subuh dan kemudian berbaring lagi di tempat tidur untuk sekedar berusaha memulihkan kembali tenaga yang rasanya sudah terkuras habis diperjalanan.
Dihari ketiga ini, saya baru keluar hotel pada jam 1230 siang waktu setempat. Keluar hotel untuk jalan-jalan sedikit dan kemudian masuk ke Restoran Thailand untuk santap siang. Restoran yang terletak ditengah keramaian O’Farrel Street ini selalu ramai dikunjungi orang, terutama di waktu saat makan siang tiba. Tidak hanya orang-orang Asia saja yang datang bersantap disitu akan tetapi juga cukup banyak terlihat orang-orang Bule menikmati masakan Thai tersebut.
Konon Restoran ini adalah milik seorang Thai muda usia yang bersimpati pada kelompok “kaos merah”. Terlihat disudut Restoran selalu saja terlihat siaran tentang perkembangan Thailand yang paling mutakhir, agak kurang jelas siaran dari stasiun TV yang mana, tetapi saya perhatikan selalu menyiarkan berita mutakhir dari Bangkok. Selesai makan siang , saya pun kembali ke Hotel, membereskan sedikit-sedikit kamar yang berantakan, kemudian saya “browsing” di Internet, agar dapat mengikuti perkembangan di Tanah Air supaya tidak menjadi warga negara yang ketinggalan informasi tentang Tanah Air nya.
Sementara di TV Amerika, terutama CNN edisi USA, tersiar kabar “breaking news” yang terus menerus mengenai bocornya minyak ke lepas pantai teluk Meksiko. Hal ini mengingatkan saya tentang Lumpur Lapindo di tanah air.
Petang hari saya mempersiapkan diri ,karena kerabat dekat saya berniat untuk menjemput di Hotel pada pukul 1900 wib. Malam ini menurutnya saya akan diajak untuk santap malam bersama beberapa rekan Indonesia yang ada di San Fransisco. Untuk itu Restoran yang dipilih adalah Restoran “Ana Mandara”, terletak di 891 Beach Street, Polk Street Ghirardelli Square San Fransisco, CA 94109-1102, berseberangan dengan Museum Maritim. Beach Street sendiri terletak berdekatan dengan pantai, yang disiang harinya dapat terlihat dengan jelas pulau Alctaraz, sebuah penjara yang kesohor itu dan kini sudah ditutup.
Ana Mandara adalah sebuah restoran Vietnam, dalam hal ini Nama Ana Mandara terjemahan bebasnya adalah “beautiful refuge” atau “pengungsi nan cantik”. Sebagai restoran Vietnam di Amerika, restoran Ana Mandara tidaklah berujud seperti restoran-restoran Vietnam lainnya. Bangunannya sendiri terdiri dari dua lantai yang didekor sebagai “dining room” yang hangat dengan armosfer yang sangat Vietnam. Restoran ini menyajikan “fine dining” dari masakan-masakan khas Vietnam. Dress Code, ketentuan baju yang harus dipatuhi oleh para pengunjungnya adalah “Smart Casual”. Bos juru masaknya cukup terkenal di San Fransisco yaitu Khai Duong, asli Vietnam. Sebagai restoran yang cukup terkenal, konon khusus untuk makan malam, mereka hanya melayani tamu-tamu yang sudah pesan tempat. Akomodasi yang disediakan, tentu saja untuk memudahkan para pengunjung, mereka juga memberikan jasa “valet parking” dengan petugas yang mahir mengendalikan mobil-mobil keluaran mutakhir.
Makanan di Ana Mandara cukup spektakuler, biasanya sebagian besar pengunjung akan memulai dengan menu yang dikenal sebagai “crab roll” untuk apetizer yang rasanya sangat gurih. Untuk “main course” ada banyak pilihan seperti Lobster atau aneka ikan yang dimasak seperti tumis dengan rasa asam pedas yang sangat kental rasanya. Hidangan penutup pun tidak kurang lezat rasanya, disamping mereka juga menyediakan beberapa “special Wine List” untuk tamu-tamu VIP.
Disamping makanan lezat dan suasana yang hangat ditengah cuaca yang masih dingin di San Fransisco, malam itu saya beruntung sempat berjumpa dengan orang Indonesia berusia 88 tahun yang anak-anaknya sudah menetap di Amerika. Bapak ini dengan usia kepala 8 sungguh mengagumkan, karena di malam itu ia baru saja kembali dari Las Vegas untuk menikmati beberapa permainan judi favoritnya yang dilakukan sekedar sebagai “hobi”. Badannya masih tampak sehat dengan tidak memiliki pantangan makan, dan hal ini terlihat dimalam itu ia menyantap “lobster” sepiring besar dengan lahapnya. Ia baru minggu lalu tiba di San Fransisco dari Jakarta tempatnya berdomisili. Konon dalam setahun ada 2 atau 3 kali ia mengunjungi keluarganya di Amerika ini. Tidak terasa, menikmati hidangan istimewa, ngobrol ngalur ngidul bertukar pengalaman dan sedikit pengetahuan, waktu bergulir dan jam sudah menunjukkan pukul 2200 waktu setempat. Rombongan kami diminta untuk segera menyelesaikan santap malam, karena ternyata ruangan restoran akan segera dibenahi berkait dengan akan diselenggarakannya pesta ulang tahun oleh pengunjung lainnya yang sudah memesan tempat tersebut 1 minggu yang lalu. Kami lupa, bahwa malam itu adalah malam minggu. Itulah sekelumit kehidupan malam di San Fransisco yang berhubungan dengan makan malam. Saya kembali ke Hotel, tidur nyenyak, menyiapkan diri untuk acara esok hari. Walaupun tidak ada acara resmi yang disusun, karena memang saya ingin sesantai mungkin, namun besok direncanakan kami akan melintas di “golden gate” jembatan layang yang terkenal itu. Tidur dan tidur lagi……..
San Fransisco 1 Mei 2010
Chappy Hakim