Pada saat masih berlangsungnya “perang dingin” nama warsawa sangat terkenal, karena telah mewakili kelompok negara-negara Eropa Timur berhaluan komunis, yang disebut sebagai negara “Pakta Warsawa” yaitu merupakan musuh bebuyutannya negara-negara NATO.
Bandar Udaranya menggunakan nama komponis tersohor, berdarah campuran Polandia Perancis, Frederic Chopin. “Frederic Chopin International Airport”
Warsaw atau Warszawa adalah ibukota sekaligus merupakan kota terbesar Polandia. Bertengger pada ketinggian 100 meter diatas permukaan laut. Letak persisnya adalah tepat ditengah aliran sungai Vistula berjarak lebih kurang 370 km dari laut Baltic pada pegunungan Carpathian 523 km sebelah timur kota Berlin di Jerman. Rata-rata cuaca nya tidak jauh berbeda dengan kawasan Eropa yang didominasi kondisi berawan dan dingin. Sepanjang Januari hingga Juni temperaturnya akan berkisar antara -2.4 derajat C sampai dengan 20 derajat C. Khusus tahun ini, agak berbeda ,justru dipenghujung bulan Juni temperatur sudah mencapai 25 hingga 27 derajat C.
Warsawa, telah sejak lama menjadi tujuan para imigran terutama sekali yang datang dari sentral dan tengah benua Eropa. Selama lebih dari 300 tahun, kota ini dikenal dengan nama “Old Paris” atau “Second Paris”, dan juga sebagai salah satu pusat kebudayaan Eropa terbesar abad ini.
Pada tahun 2007, tercatat penduduknya berjumlah 1.706.624 jiwa menempati area seluas 6.100.43 km2 yang merupakan kota ke -8 terbesar di Uni Eropa. Kota ini boleh dikata rata dengan tanah pada waktu perang dunia kedua. Dibangun kembali sekitar tahun 1948 sampai dengan 1960 serta berkembang terus hingga sekarang.
Yang agak istimewa dari Warsawa ini adalah posisi geografisnya yang merupakan pertemuan dari kawasan hutan liar dengan area tanaman biasa telah menyebabkan tumbuhnya dengan subur aneka bunga yang sangat indah sekali. Hal ini ditambah pula dengan upaya yang dilakukan oleh pihak pemerintah daerah yang menguasai kota Warsawa dalam mengatur tata letak gedung-gedung besar dan tinggi sebagai perkantoran, daerah pemukiman warga serta jalur transportasi yang memprioritaskan kebutuhan rakyat kecil.
Tentu saja faktor estetika atau keindahan dari pengaturan tata letak yang berkait dengan tata kota telah tertuang dalam “master plan” sejak tahun 1950-an, dengan hanya sedikit saja mengalami penyesuaian dari tahun ke tahun. Konsistensi dari pihak pemerintah daerah dalam melanjutkan estafet kepemimpinan dalam pembangunan kota telah menjadi sesuatu yang sangat dipatuhi dengan tanpa kompromi.
Pada 15 Km dari Warsawa, sepanjang sungai Vestula terbentuk satu ekosistem yang memungkinkan untuk memberi kehidupan yang nyaman bagi beberapa jenis binatang seperti otter, beaver dan ratusan jenis burung yang seakan menambah keindahan dan kenyamanan kota Warsawa. Disisi lain relatif berada ditengah-tengah kota, terdapat kebun binatang yang dibangun pada tahun 1928 seluas 40 hektar dengan lebih kurang 5000 jenis binatang mewakili lebih dari 500 spesies yang ada.
Tidak itu saja, ternyata Kota Warsawa juga memiliki banyak sekali taman kota yang berudara segar serta sangat teduh dengan pepohonan yang rindang disana-sini. Bertebaran di taman tersebut, disamping jalan-jalan kecil bagi para pengunjung juga terdapat kursi-kursi panjang untuk sekedar melepas lelah dan atau menikmati udara dan pemandangan yang segar. Bentuk dari kursi ini, persis, sama dan sebangun dengan kursi yang pernah ada di taman-taman kota Jakarta di tahun 1950-an. Antara lain seperti yang terdapat di Taman Chairil Anwar yang lokasiny lebih kurang, dimuka Markas Besar TNI AD sekarang ini.
Pembangunan Warsawa terus berlanjut dengan pesat, pada 1995 termijn pertama pembangunan KA bawah tanah atau Metro diresmikan penggunannya. Perkembangan terus berjalan, terlebih setelah Polandia bergabung menjadi “member state” dari European Union atau EU di tahun 2004. Warsawa, satu dekade terakhir ini telah berada dalam posisi menjalani pertumbuhan ekonomi yang sangat spektakuler, kemajuan yang “biggest in its history”. Mereka sedang dalam perjalanan menuju puncak keberhasilan, antara lain dengan menjadi penyelenggara kejuaraan UEFA, Euro 2012 yang akan datang di Warsawa.
Sekedar tambahan informasi, di daerah sentral kota Warsawa terdapat restoran Thailand dengan menu yang sangat cocok untuk lidah orang Indonesia. Lebih penting lagi, ternyata ada pula sebuah restoran yang dikelola/dimiliki warga negara Polandia dengan menu makanan Indonesia yang sangat lezat cita rasanya. Tidak heran, karena dia mempekerjakan 2 sampai 3 orang Indonesia sebagai juru masak andalannya. Namun harap maklum, harganya cukup mahal untuk ukuran kantong kebanyakan dari kita, karena satu porsi nasi goreng saja harganya bisa mencapai 100 US Dollar. Paling tidak, kita dapat ikut bangga dengan harga makanan Indonesia yang mahal itu, karena ternyata tetap saja laku !