Pengalaman mengunjungi Amerika Serikat berawal pada tahun 1980-an yaitu ketika saya bersama Mayor Pnb Gaharudin Gunawan teman satu angkatan Akabri Udara ditugaskan mengikuti pendidikan latihan simulator C-130 Hercules di Pabriknya Lockheed, Atlanta Georgia. Sekarang dikenal sebagai Lockheed Martin. Sejak tahun 1981 saya pindah dari Skadron 2 yang mengoperasikan pesawat Dakota ke Skadron 31 yang armadanya menggunakan pesawat terbang Hercules C-130.
Masih di tahun 1980-an, beberapa tahun setelah ke Atlanta, saya berkesempatan mengunjungi lagi Amerika Serikat, dan kali ini sebagai Kapten Pilot yang menerbangkan Hercules ke Carswell AFB di Fort Worth Dallas, Texas pabrik pesawat terbang F-16 General Dynamic. Misi penerbangan pada waktu itu adalah membawa “initial spare” F-16 yang dibeli oleh Angkatan Udara Republik Indonesia. Saat itu pesawat terbang pertama F-16 akan memulai penerbangan ferry-flight nya dari Texas ke Iswahyudi Madiun.
Kesempatan yang ke 3 kali mengunjungi Amerika Serikat adalah pada tahun 1992 yang ketika itu, saya bersama dengan Kolonel Tek Hidayat, Kepala Departemen Matra AAU dalam rangka mengikuti “Observe Training Course” di USAFA, United States Air Force Academy di Colorado Spring, Colorado. Pada waktu itu saya tengah bertugas sebagai Komandan Wing Taruna AAU (Akademi Angkatan Udara) di Lanud Adisutjipto, Jogyakarta. Misi ini adalah semacam studi banding dalam aspek pengasuhan Kadet di Akademi Angkatan Udara.
Berikutnya adalah kunjungan ke 4 ke Amerika Serikat pada tahun 2002 saat menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Udara dalam rangka Pacific Rim Air Chief Conference yang dimulai di Hawai dan kemudian berlanjut di Washington DC serta beberapa tempat lainnya termasuk Nellis AFB dan sempat pula mengunjungi Las Vegas.
Sesaat setelah pensiun, pada tahun 2005 saya mengunjungi lagi Amerika Serikat dalam kesempatan rekreasi bersama dengan sahabat saya Rudy Chandra. Kali ini perjalanan santai ke Hawai, San Fransisco, Las Vegas dan Los Angeles. Kunjungan ini menjadi kunjungan ke 5 bagi saya ke Amerika Serikat.
Pada tahun 2007 bersama dengan isteri dan Dicky Pradigdo dan Nyonya saya mengunjungi LA, New York dan Washington serta melihat Air Terjun Niagara yang terkenal itu dari sisi perbatasan dengan Canada di Buffalo. Kunjungan ini tercatat sebagai kunjungan ke Amerika Serikat yang ke 6 kalinya. Pada kunjungan ini saya sempat berjumpa dengan Bill Vost, Chairman dari Flight Safety Foundation di kantornya di Washington DC. Pada waktu itu Bill Vost banyak membantu tugas saya sebagai Ketua Timnas EKKT (Evaluasi Keselamatan dan Keamanan Transportasi)
Tahun 2008 dan 2010 bersama sahabat saya yang kebetulan anaknya tengah menempuh penididikan di San Fransisco, saya sempat berkunjung lagi ke Amerika Serikat. Kunjungan ini menjadi kunjungan yang ke 7 dan 8 kalinya.
Pada tahun 2012 saya dan isteri kembali mengunjungi Washington DC. Pada kunjungan ini saya sempat diterima oleh Duta Besar Dino Patti Djalal. Sempat bertemu dengan sahabat lama Helmi Johannes yang sudah berkarier di VOA, Voice of America. Saya berkesempatan pula di wawancara di VOA. Atas upaya Helmi Johannes saya juga berkesempatan untuk memberikan ceramah di USINDO tentang Angkatan Perang Negara Kepulauan. Selain itu saya juga berkesempatan mengunjungi Library of Congress dan menemukan kembali buku tulisan ayah saya “Dari Pulau Bunga ke pulau Dewa”. Hal tersebut memungkinkan karena bantuan dari William Tuchrello, Kepala perwakilan LOC di US Embassy Jakarta. Kunjungan ini menjadi kunjungan saya yang ke 9 kalinya.
Tahun 2015 adalah kunjungan ke Amerika Serikat yang paling unik saya laksanakan, karena hanya berdua saja dengan isteri dan tinggal di Apartemen dekat KBRI untuk selama 1 bulan. Berangkat tanggal 11 September 2015 dan kembali pada tanggal 11 Oktober 2015. Kunjungan ini adalah dalam rangka mengajak isteri saya untuk merasakan kehidupan selama 1 bulan di Washington DC. Tidak ada acara khusus dan tidak pula ada rencana apa-apa selain santai saja tinggal di Washington. Acara sehari-hari spontan saja, mampir ke KBRI , jalan ke beberapa tempat dengan Helmi Johannes serta mengambil foto-foto di beberapa tempat yang menarik. Diam-diam tanpa sepengetahuan isteri, saya mencatat dan membuat buku harian, dan setiba kembali ke Jakarta catatan tersebut saya buat sebuah buku yang saya hadiahkan kepada isteri sebagai kado ulang tahun perkawinan kami yang ke 37. Buku ini diberi judul Romansa Americana. Kado surprise merayakan wedding anniversary tanggal 30 Nopember 2015. Ini adalah kunjungan ke Amerika yang ke 10.
Pada tahun 2016 dengan tugas saya di PTFI (PT Freeport Indonesia), saya kembali lagi berkunjung ke Amerika Serikat dan kali ini ke Phoenix, Louisiana, tempat kantor pusat Freeport McMoRan bermarkas. Kunjungan dinas dalam rangka penugasan saya sebagai Presiden Direktur PTFI, yang berlangsung dari tanggal 9 Oktober sampai dengan 17 Oktober 2016. Kunjungan ini menjadi kunjungan saya ke Amerika Serikat yang ke 11.
Di tahun 2019, saya mengunjungi Amerika Serikat 2 kali yaitu pada tanggal 25 Mei 2018 ke Los Angeles dan menetap di runah Ibu Rita Soebowo di Brentwood, LA. California. Sempat bertemu dengan Adhy Wibowo, anak muda yang rajin lulusan Sedilu (Sekolah Dinas Luar Negeri, Kemlu RI) yang baru saja diangkat menjadi Konsul Muda di Konsulat Jenderal RI di LA. Berjumpa pula saya dengan Wiwit, pemain musik Jazz Indonesia yang tinggal di LA dan isterinya orang Indonesia yang sudah menjadi warganegara Amerika Serikat dan bertugas sebagai Perwira Kesehatan di USAF, Angkatan Udara Amerika. Kunjungan ini menjadi kunjungan saya ke Amerika Serikat yang ke 12.
Berikutnya, masih di tahun 2019, saya diundang oleh Boeing Commercial Airplanes untuk mengunjungi Pabrik Pesawat Terbang Boeing di Seattle Washington State berkenaan dengan pesawat B-737 MAX 8 yang mengalami 2 kali kecelakaan fatal di Indonesia dan di Ethiopia. Saya diundang dalam kapasitas sebagai Aviation Safety Expert dengan status influencer untuk mengikuti atau berpartisipasi dalam program yang berjudul “Product Briefings – Flight Simulator Session and a Factory Production Tour as part of Boeing’s ongoing 737 MAX return to service activities”.
Inilah kunjungan saya yang ke 13 kalinya ke Amerika Serikat.
Masih belum ada rencana lagi untuk mengunjungi Amerika Serikat, yang sepertinya dalam waktu dekat ini menjadi suatu hal yang sulit untuk dapat terlaksana. Dunia tengah berhadapan dengan tantangan serius dari berkembang dengan ganasnya Covid 19 diseluruh dunia.
Semua orang di permukaan bumi ini, tengah bekerja keras dan berdoa agar wabah berbahaya ini dapat cepat diatasi agar kehidupan normal dapat terselenggara kembali , Amin YRA.
Jakarta, Minggu 19 April 2020
Chappy Hakim