Berita baik bagi orang-orang yang senang berpergian dengan menggunakan pesawat terbang. Sebentar lagi kita akan memasuki hari-hari libur sekolah, yang tentunya akan menaikkan secara signifikan jumlah orang yang akan bepergian.Pada umumnya, moda transportasi udara adalah merupakan “primadona”nya orang-orang yang senang bepergian, terutama yang hendak ke luar negeri. Dapat dipastikan beberapa kecelakaan pesawat terbang yang akhir-akhir ini terjadi akan mengganggu banyak orang yang akan bepergian. Untuk menghilangkan keraguan itu, maka cobalah simak uraian berikut ini.
Bepergian dengan menggunakan pesawat terbang adalah merupakan perjalanan yang paling aman dibanding dengan menggunakan moda angkutan lainnya. Teknologi mutakhir telah membantu banyak pabrik pesawat terbang dalam memproduksi alat angkut udara penyandang teknologi canggih ini.Peralatan di pesawat yang berkait dengan keamanan terbang telah mengalami penyempurnaan yang tiada henti.
Demikian pula dengan alat bantu navigasi di darat yang memandu perjalanan pesawat terbang di udara selama ini tidak pula luput dari penanganan para ahli untuk disempurnakan. Walaupun masih terjadi beberapa kecelakaan pesawat terbang akhir-akhir ini, namun angka statistik telah menunjukkan fakta bahwa penerbangan komersial global telah bergerak dan menunjukkan gejala penurunan angka kecelakaan fatal yang terjadi. Demikian penjelasan dari Peter Knudson, juru bicara NTSB, National Transportation Safety Board USA.
Bill Voss, dari Flight Safety Foundation, Washington DC menambahkan bahwa telah terjadi pengurangan angka kecelakaan fatal moda transportasi udara dari tahun ke tahun. Salah satu penyebabnya adalah antara lain berbagai upaya telah dilaksanakan oleh ICAO, International Civil Aviation Organisation dalam peningkatan propaganda yang jitu dari kampanye “aviation safety” diseluruh dunia.
Angka statistik menunjukkan bahwa pada tahun 1989, telah terjadi 1.4% kecelakaan fatal dari setiap 1 juta keberangkatan.Pada tahun 2008, angka itu telah menjadi 0.2% kecelakaan fatal dari setiap 1 juta keberangkatan.
Di Amerika Serikat, catatan statistik memberikan gambaran tentang perbandingan angka kecelakaan fatal pesawat terbang dengan kecelakaan fatal yang terjadi di jalan raya. Angka ini dipercaya dapat mewakili apa yang terjadi rata-rata di seluruh dunia.
Apabila kita teliti lebih jauh maka pada tahun 2007, ternyata telah terjadi kematian 44 orang sebagai akibat atau korban kecelakaan pesawat terbang. Sementara itu untuk kematian yang terjadi di jalan raya, di kurun waktu yang sama angkanya sungguh mengejutkan, yaitu sebanyak 44.000 kematian.
Khusus penyebab kematian yang membawa maut, sebenarnya penyakit jantung adalah merupakan pembunuh yang berada di peringkat 1 sedangkan nomor 2 ditempati oleh penyakit kanker.
Statistik di tahun 2001, menyajikan data sebagai berikut :
penyakit jantung telah menjadi penyebab 1 dari 5 kematian, sedangkan jalan raya merupakan penyebab 1 dari 100 kematian dan pesawat terbang menjadi penyebab 1 dari 20.000 kematian. Jelas, angka ini memberikan gambaran betapa amannya bepergian dengan pesawat terbang.
NTSB, berkeyakinan, walaupun terjadi kecelakaan fatal pesawat “Air France” flight 447 baru-baru ini dalam penerbangan Brasil menuju Paris, angka statistik dari jumlah kecelakaan pesawat terbang yang fatal tidak akan bergeser banyak, terutama bila dibandingkan dengan moda transportasi lainnya.
Dengan demikian semua pihak sepakat untuk sampai kepada kesimpulan bahwa “terbang menjadi semakin aman” dari tahun ketahun. Harapannya adalah, kecenderungan yang baik ini dapat dipelihara terus dan bahkan dapat ditingkatkan. Kerjasama diberbagai bidang dan juga diantara sesama anggota ICAO dapat memberikan kontribusi yang positif dalam usaha-usaha keamanan terbang diseluruh dunia.
Mudah-mudahan angka-angka ini bisa pula “compatible” dengan apa yang terjadi di Indonesia.