Sukses, sebuah kata yang dalam makna nya. Semua orang mendambakan dirinya sukses, apabila dia tidak atau kurang berhasil dalam meraih sukses, maka dia akan berkonsentrasi agar anaknya bisa meraih sukses. Ada siklus yang terkadang lepas dari perhatian kita semua, walaupun tidak 100% benar dan tepat, akan tetapi hampir dapat dikatakan pada umumnya akan terjadi demikian.
Secara kasar dapat dikatakan,bahwa anak-anak orang yang serba berkecukupan, biasanya jarang yang kemudian meraih sukses seperti yang telah dicapai orang tuanya, karena antara lain hidupnya relatif sudah enak. Sebaliknya adalah, banyak anak-anak yang datang dari keluarga kurang mampu, kemudian berhasil meraih sukses. Sekali lagi ini tidak sepenuhnya benar. Namun khusus terhadap kasus yang seperti ini dapat diuraikan dengan jelas tentang penyebabnya. Anak-anak orang berada, biasanya kurang mempunyai motivasi untuk maju, karena memang kehidupan mereka sudah enak dan biasanya bahkan dimanja. Sebaliknya adalah, bagi anak-anak orang miskin, tersimpan dendam yang kuat untuk keluar dari kemelaratan, ditambah lagi dengan kehidupan yang keras yang harus dijalaninya, pasti akan menempa dirinya untuk berjuang mati-matian agar dapat meraih sesuap nasi. Mereka menjadi orang yang tahan banting, terbiasa menghadapi kesulitan dan terbiasa menundukkan kesulitan itu dengan semangat tinggi dan kemudian sukses.
Nanti anak-anak orang melarat yang berhasil meraih sukses itu, biasanya akan memanjakan anak-anaknya, dengan tujuan memenuhi hasrat membahagiakan anak agar tidak menderita seperti yang telah dialaminya. Karena anak-anak ini hidup dimanja, maka “fighting spirit” nya menjadi rendah, dan kemudian mereka akan hidup susah alias melarat. Demikianlah siklus ini akan berjalan terus.
All successful project are simply a long series of adversities wich must be overcome. Semua kesuksesan hanya akan dicapai sebagai upah dari jerih payah dalam menghadapi banyak tantangan yang datang silih berganti dan dengan susah payah berhasil ditundukkan.
The real test is not when we are succesful when there is no adversity, but when there is and we triumph. Untuk menge tes sukses, tidak bisa dilihat suatu sukses yang pencapaian hasilnya diperoleh karena tidak ada kesulitan, akan tetapi justru bila bisa meraih keberhasilan dan sukses setelah memenangkan atau mengatasi semua halang rintang yang dihadapi.
Masalahnya adalah, dalam jalan menuju sukses, dan juga dalam proses memenangkan perang dalam menghadapi banyak rintangan dan hambatan itu, kerap muncul yang dikenal dengan nama “stress”.
Khusus tentang stress ini, seorang Jenderal Angkatan Laut Amerika, bernama James Stockdale mengatakan sebagaai berikut : “Living with stress, knowing how to handle pressure is necessary for survival. It’s related to a man’s ability to wrest control of his own destiny from the circumstances that surround him”.
Stress dapat memberikan manfaat bagi seseorang dalam pengendalian diri menghadapi tekanan hidup. Terkadang stress justru diperlukan seseorang agar kemudian memiliki kemampuan dalam bertahan,untuk memperoleh kemampuan survival. Hal ini lah kemudian yang dapat menentukan nasib seseorang dalam berjuang mengahadapi tantangan yang mengelilinginya dan meraih sukes.
Hal itu memberikan gambaran yang terang benderang bahwasanya sukses, memang tidak dapat diperoleh hanya dengan berleha-leha. Sukses adalah buah dari perjuangan yang keras. Perjuangan adalah sesuatu yang membutuhkan keberanian, kecerdasan ,tenaga dan waktu.
Kesuksesan yang diperoleh dari sebuah hadiah, atau dari hasil KKN, atau dari usaha yang potong kompas, adalah kesuksesan yang semu. Kesuksesan semu tidak lah seindah warna aslinya. Celakanya adalah dimasa sekarang ini kita tengah dilanda virus tentang keinginan sukses yang instan. Inilah yang harus bisa disadari oleh kita semua, bahwa sukses tidak bisa datang tiba-tiba. Walaupun tetap ada saja orang-orang yang bernasib baik, memperoleh sukses tanpa kerja keras. Namun itu adalah bukan hal yang biasa terjadi, ini adalah suatu pengecualian. Misalnya, ada orang yang kaya raya karena menang lottere.
Disinilah pentingnya atau diperlukannya faktor keteladanan dari bagaimana orang dapat merah sukses dengan perjuangan yang tiada mengenal lelah. Keteladanan yang patut bisa menjadi contoh bagi anak-anak muda agar mereka dapat pula meraih sukses yang diinginkan kita semua. Disini pulalah diperlukannya usaha untuk dapat memotivasi anak-anak muda untuk mau berjuang secara spartan agar dapat meraih sukses.
Rumusnya sederhana,yaitu Sukses (S) adalah tiada lain dari hasil perkalian dari Potensi(P) dengan Motivasi (M). dapat ditulis sebagai : (S = P X M ) Apabila Motivasinya tidak ada alias nol, maka seperti juga semua bilangan yang dikali dengan nol, maka hasilnya adalah nol !
Mari, bagi siapa saja yang ingin sukses, ikuti saja rumus tersebut. Lihat potensi yang anda miliki, kemudian motivasilah diri anda untuk segera menuju “sukses”. Insyallah.
3 Comments
Marsekal,
..Mohon ijin formulasinya kami kutip untuk memotivasi putra-putri /team kerja kami..Terimakasih
Dengan senang hati ! Makasih, salam.
Apakah bisa dikatakan, bahwa orang Indonesia adalah anak orang kaya, Pak ?
salam