Berikut ini bukanlah analisis politik tentang duet SBY – JK, akan tetapi hanya upaya menangkap tanda-tanda kedepan mengenai kelanjutan pasangan ganda terkuat di Republik ini yaitu SBY – JK. Seperti kita ketahui semua, pada saat menjelang dilaksanakannya pemilu bulan yang lalu, sangat gencar diberitakan tentang “sangat kuat” nya pasangan SBY – JK untuk dapat meneruskan kepemimpinannya pasca Pilpres 2009. Hampir dapat dikatakan seluruh media membahas tentang hal ini yang antara lain menyebutkan pendapat-pendapat yang dilontarkan banyak kalangan terutama dari para tokoh Golkar sendiri. Walaupun, tidak sedikit pula bermunculan wacana tentang akan berakhirnya pasangan ganda terkuat pada pilpres 2009.
Hari ini, senin 20 April 2009 ,bila kita simak “head line” koran-koran ibukota, maka jelas terlihat adanya kesan berakhirnya duet terkuat ini. Sebagian besar pemberitaan adalah mengulas tentang “kriteria cawapres” yang disampaikan langsung oleh SBY dikediamnnya Minggu kemaren.
Salah satu koran , bahkan menurunkan head line dengan judul : SBY Isyaratkan lepas JK.
Yang juga menarik adalah, pernyataan Muhamad Qodari, Pengamat politik Indo Barometer, mengatakan bahwa “cawapres dari golkar akan memperkuat kaki di Parlemen, tetapi tekanan politik bagi Demokrat akan lebih besar. Cawapres dari partai menengah jauh lebih menguntungkan SBY”.
Sementara itu Lili Romli , pengamat politik LIPI beranggapan bahwa : Jika cawapres dari partai menengah, SBY harus menyiapkan langkah politik matang dan mewaspadai kemungkinan menegangnya hubungan dengan partai-partai nasional.
Dari uraian diatas, yang merupakan kutipan dari salah satu koran di ibukota, maka sementara ini dapat disimpulkan bahwa : telah ada Sinyal yang sangat kuat tentang akan bubar nya SBY – JK.
Begitulah , santapan gosip politik di pagi hari ini.