Hari ini Minggu tanggal 4 Agustus saya mengunjungi rumah sahabat saya Rosihan Arsyad. Ia merayakan hari ulang tahunnya yang ke 70, walau sebenarnya hari lahir Rosihan adalah tanggal 29 Juli. Menyadari hari ulang tahunnya bertepatan dengan hari Bakti Angkatan Udara, maka Rosihan merayakannya pada hari minggu 4 Agustus 2019. Banyak kalangan teman sahabat handai tolan yang datang hadir menyebabkan pertigaan jalan menuju rumahnya menjadi “macet total” . Rosihan Arsyad adalah lulusan Akabri Laut tahun 1971 satu angkatan dengan saya yang pada satu tahun pertama di Akabri terintegrasi dalam wadah Akabri Umum di Magelang.
Merayakan ulang tahunnya yang ke 70, Rosihan meluncurkan bukunya yang ke sekian, berisi kumpulan artikel lepas yang banyak ditulisnya beberapa tahun lalu. Pada pembahasan buku di awal acara ulang tahun ke 70 beberapa sahabat dan teman beliau menyampaikan berbagai komentar dan pendapat berkait dengan isi buku dan juga tentang Rosihan sebagai pribadi yang unik dan istimewa lengkap dengan cerita ringan nostalgia semasa masih berdinas aktif belasan tahun lalu.
Diantara banyak komentar dan cerita kenangan dari para sahabat, tercetus ungkapan yang sangat menarik di sela-sela pujian tentang kesuksesannya sebagai Gubernur Sumatera Selatan, bahwa sebenarnya Rosihan adalah kandidat kuat untuk menduduki kursi Kepala Staf Angkatan Laut Republik Indonesia pada masanya. Tidak heran , karena memang prestasi Rosihan sebagai Perwira Angkatan Laut sangat tidak diragukan sama sekali untuk masuk dalam nominasi orang nomor 1 di Angkatan Laut. Pencapaian karier nya sebagai Gubernur sama sekali tidak mengurangi respek berbagai pihak terhadap kualitas Rosihan sebagai Perwira Tinggi Angkatan Laut yang disegani.
Bagi saya pribadi, ada satu keistimewaan Rosihan yang tidak mudah dijumpai pada diri Perwira Angkata Laut lainnya. Rosihan pada awal masa dinas sebagai perwira di tempuhnya sebagai seorang Pilot Angkatan Laut lulusan Flying School di Amerika Serikat. Berdinas kemudian di Dinas Penerbangan Angkatan Laut, menerbangkan beberapa jenis pesawat terbang Angkatan Laut. Yang mengejutkan adalah pada saat saya menjabat Komandan Wing Taruna bertugas sebagai Komandan Latihan Sitarda Akademi TNI membawa Taruna ke Samarinda. Ketika itu fasilitas pergerakan Taruna Akademi TNI menggunakan LST Angkatan Laut KRI Teluk Semangka 512 yang ternyata Komandan Kapalnya adalah Kolonel Rosihan. Betapa terkejut saya karena sepanjang pengetahuan saya Rosihan adalah Pilot yang beberapa kali dalam pelaksanaan tugas sering berjumpa di beberapa daerah menerbangkan pesawat terbang Angkatan Laut. Menyadari keterkejutan saya Rosihan menjelaskan bahwa kini dia bertugas sebagai Pelaut, katanya dengan penuh kebanggaan. Angkatan Laut tengah menugaskan saya sebagai Komandan Kapal KRI Teluk Semangka, lanjutnya dengan lantang.
Yang saya kagumi adalah keistimewaan Rosihan dalam beradaptasi dari Pilot menjadi Nakhoda/Komandan Kapal. Perbedaan “speed” atau kecepatan gerak dari pesawat terbang dengan kapal laut sangat jauh berbeda. Saya tidak dapat membayangkan bagaimana Rosihan menyesuaikan diri dalam mengasah keterampilan dari mengemudikan Pesawat terbang untuk kemudian mengendalikan Kapal Laut. Saya menganalogikannya dengan pengalaman saya sendiri ketika pada “advance training” di Sekolah Penerbang menerbangkan pesawat terbang latih Jet L-29 yang relatif berkecepatan tinggi, kemudian saat selesai Sekolah Penerbang saya di tugaskan di Skadron 2 untuk menerbangkan pesawat C-47 Dakota bermesin “piston engine” yang kecepatannya “sangat lambat” bila dibandingkan dengan Pesawat Latih Jet L-29. Tidak terbayangkan bagaimana Rosihan menyesuaikan diri dari kemudi pesawat terbang dengan kecepatan tinggi , kemudian pindah mengemudikan Kapal Laut yang rentang perbedaan kecepatan-nya lebih lebar dibandingkan kecepatan Jet dengan pesawat piston engine. Itulah keistimewaan Rosihan yang sukses sebagai Pilot Angkatan Laut sekaligus sukses pula berkarier sebagai komandan kapal. “Saya kan Perwira Angkatan Laut, walau bagaimana saya harus memiliki kemampuan juga sebagai seorang Pelaut atau Perwira Laut”, demikian penjelasan Rosihan kepada saya dalam kesempatan santai diatas kapal KRI Teluk Semangka di tahun 1993.
Demikianlah, bila banyak yang menyayangkan Rosihan yang dalam perjalanan kariernya kemudian menjadi Gubernur padahal memiliki kemampuan yang sangat meyakinkan untuk menyandang tugas sebagai orang nomor 1 di Angkatan Laut, bagi saya itu sudah menjadi kehendak Yang Maha Kuasa. Rosihan memang memiliki kemampuan yang tidak diragukan untuk menjadi Kepala Staf Angkatan Laut dan juga menjadi Gubernur Sumatera Selatan yang belakangan ini tidak hanya mengukir prestasi sebagai tuan rumah yang sukses bagi penyelenggaraan Sea Games akan tetapi juga bersama dengan Jakarta sukses besar dalam penyelenggaraan Asian Games.
Diluar semua kisah sukses itu, saya ingin secara khusus menyampaikan : “Selamat Hari Ulang Tahun ke 70 , Rosihan Arsyad, Wish You All The Best, as always !”
3 Comments
Beliau memang mantan pati TNI AL yg spesial, santun dan tidak sombong. Semoga yang terbaik selalu bersama dan untuknya. Selamat ulang tahun abangda H. Rosihan Arsyad ke 70. Barokallahu fii umrik, semoga selalu sehat wal’afiat, sukses dlm karier, bahagia bersama keluarga dan sahabat-sahabat tercinta, serta senantiasa berada dlm perlindungan Allah Swt. Aamiin Yaa Robbal Alamin.
Terima kasih om Chappy telah menyempatkan hadir di acara tersebut kami sekeluarga merasa terhormat atas kehadirannya
Terimakasih samasama