Senang, kenapa senang terbang ? Pertanyaan yang sering sekali saya terima dari banyak teman dan juga kenalan saya. Bagi sebagian besar penerbang dan juga banyak orang yang hobi terbang maka kesenangan terbang itu agak sulit untuk bisa dijelaskan kepada orang lain. Minimal, bagi mereka yang kurang mengenal keudaraan maka tidak mudah memahami bagaimana bisa ada orang yang senang atau “gila” terbang.
Satu hal utama yang membuat saya menyenangi keudaraan, senang dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan “aviation” dan senang terbang, adalah dunia nya yang sangat dinamis. Kemajuan teknologi dibidang penerbangan akselerasinya paling tinggi. Hal lain yang menyebabkan saya senang dan “exciting” dalam terbang karena setiap kali kita terbang, maka kita akan mengalami pengalaman yang selalu lain. Tidak pernah kita terbang berhadapan dengan keadaan cuaca yang sama seperti sebelumnya. Demikian pula dengan lingkungan dan faktor lain yang berhubungan dengan pelaksanaan suatu misi penerbangan.
Pandangan dari kokpit pesawat mulai dari sejak pesawat meluruskan arahnya di ujung runway, sampai dengan mengudara, apakah itu di pagi subuh, siang, sore magrib dan malam hari, selalu saja membuat seluruh sel ditubuh ini bergairah. Membangkitkan gairah dan seakan mendidihkan seluruh darah didalam tubuh, terutama saat roda pesawat mulai menggelinding sampai dengan pesawat meninggalkan landasan untuk mengudara.. Disisi lain keindahan yang terpancar dari pemandangan yang terlihat demikian luas tanpa batas pada saat pesawat mulai menjelajah di udara, seolah memberikan kesejukan dan ketenteraman batin ini.
Teringat atau muncul kemudian dalam pikiran yang tiada pernah berhenti itu, kekaguman yang luar biasa terhadap sang pencipta. Lupa semua masalah yang tengah dihadapi dalam kehidupan sehari-hari, larut dengan sebagian kegiatan mengkontrol kemudi pesawat dan sebagian lagi menikmati pemandangan alam yang luar biasa. Memadukan semua perasaan itu, sambil sesekali mengecek posisi dan kegiatan lainnya berkait dengan kemudi pesawat, adalah hal yang sangat sulit untuk dapat dituangkan dalam kata-kata. Sekali lagi, kebesaran dan keagungan Tuhan menancap dalam ke isi hati nan jauh terpendam. Suara mesin pesawat yang terkadang diinterupsi oleh percakapan didalam kokpit dan juga percakapan dengan petugas “air traffic control”, menyatu seolah menjadi alunan suara yang utuh dari satu pagelaran orkes simfoni yang pasti tidak dapat dituangkan dalam lembar ”partitur”.
Gairah dan semangat yang bergelegak, selalu saja mulai muncul disaat duduk di kokpit untuk memulai menghidupkan mesin satu persatu. Kesemuanya itu akan berakhir pada saat selesai mematikan mesin dan kemudian keluar dari kokpit. Akan tetapi serasa ada semangat baru yang sudah tertanam seperti simpanan kekuatan yang lalu bermukim dan begitu saja masuk ke dalam seluruh sudut di raga ini.
Itulah terbang, yang selalu saja mengundang ! Karena memang merangsang !
Diluar semua itu yang sangat membuat saya menikmati terbang adalah soal “keteraturan”, karena dunia penerbangan adalah produk yang “high technology” maka dia menjadi “highly regulated”, sangat diatur dan detail ! Dia telah memaksa saya untuk disiplin, untuk teratur dan untuk bersih, karena peralatan penerbangan tidak bisa bekerja bila dalam keadaan kotor. Dunia penerbangan telah membentuk dan memaksa saya menjadi orang yang harus on time, bersih dan disiplin. Penerbang dalam pekerjaan sehari-harinya , dalam melaksanakan tugas di kokpit, dipaksa untuk mengambil keputusan yang cepat dan tepat. Dibiasakan untuk tidak gegabah mengambil keputusan.
Harus melihat dulu “primary instrument“, kemudian meng “cross check” terlebih dahulu ke “secondary inistrument“, baru kemudian check ulang ke “primary instrument” lagi sebelum segera mengambil keputusan yang cepat untuk bertindak. Untuk kesemua simpul rangkaian itu terkadang hanya tersedia waktu yang sempit dalam hitungan detik. Jadi, apabila tidak terlatih dengan baik dan juga tidak tunduk kepada aturan yang berlaku, serta tidak dalam kondisi fisik yang prima maka pilihannya hanya satu yaitu : “celaka”.
Sekali lagi, itulah Terbang yang selalu saja mengundang karena memang “merangsang” !
6 Comments
Salam kenal Bp. Chappy. Tentu pengalaman yang menyenangkan dapat menerbangkan banyak jenis pesawat dari sekian juta orang Indonesia. Kalau boleh Bapak cerita bgmn termotivasi ingin menerbangkan pesawat. Apakah saat Bpk kecil dahulu di era penjajahan negara kita sering dibombardir pesawat tempur musuh atau ada peran dari orang tua? Terimakasih Pak sebelumnya.
Karena itu ada satu tembang dari Germany : “über den Wolken”
Anak kemarin sore saja begitu senang akan makna lyrik nya.
Mungkin memang sebaiknya pemimpin negeri ini berasal dari lingkungan penerbangan ya ? soalnya disiplin dan tanggap…
Zaenal, terimakasih perhatiannya. Salam.
Dalfin Almas, wah panjang ceritanya nih. Anda bisa baca di buku saya “Dari Segara ke Angkasa” cetakan Gramedia. Makasih dan Salam.
Bang Chappy,,maaf mungkin ini pertanyaan yg konyol ..selama menjadi penerbang pernahkah melihat “UFO”??saya sangat penasaran dengan hal yg satu ini karena saat masih usia SD pernah melihat di udara..dan saya yakin itu bukan pesawat buatan manusia karena bentuknya dan manuvernya yg aneh,,berkejaran zigzag..,trimaksih atas tanggapanya,,smoga Bang Chappy panjang umur,sehat selalu..
Wah saya belum pernah melihat UFO. Sampai sekarang UFO masih kontroversial dan bahkan belakangan ini pihak NASA kalau tidak salah sudah menghentikan penelitian tentang keberadaan UFO tersebut. Terimakasih.