Disekitar tahun 1970 sampai tahun 1980-an, pada saat-saat penyelenggaraan Sea-Games dan Asian Games, kesebelasan PSSI bersaing ketat dengan salah satu tim yang kuat dikawasan ini yaitu Malaysia. Begitu ketatnya persaingan kedua kesebelasan, sehingga tidak saja nama-nama pemain PSSI yang populer di masyarakat pecinta bola di tanah air , akan tetapi juga beberapa nama pemain nasional Malaysia mendapat tempat dihati para pecinta sepak bola di Indonesia.
Anak-anak Indonesia, para pecinta mania sepakbola , bahkan beberapa diantaranya, ditahun itu juga meng idola kan beberapa pemain Malaysia yang punya nama. Nama-nama seperti, Santokh Singh, Soh Chin Aun, Mokhtar Dahari dan Keeper Arumugam adalah nama yang tidak asing lagi di masa itu.
Harian New Straits Times, terbitan Sabtu 21 Nopember 2009, memuat berita tentang pemain keturunan India itu dalam halaman “prime news” nya. Berita itu menyebutkan, bahwa Sang Legenda Nasional Sepakbola Malaysia Santokh Singh tengah terbaring “coma” di Kuala Lumpur Hospital, setelah terjatuh tak sadarkan diri dirumahnya pada Senin lalu.
Sekretaris Jenderal Persatuan Sepak Bola Selangor, Datuk Hamidin Amin, mengatakan bahwa pemain ber usia 57 tahun itu yang banyak jasanya sebagai palang pintu pertahanan kesebelasan nasional Malaysia bersama pasangannya Soh Chin Aun, telah jatuh sakit karena infeksi virus.
Dia terjatuh di rumahnya senin lalu, dan keesokan harinya langsung “coma”, jelasnya sesaat setelah menengok Santokh Singh di KLH (Kuala Lumpur Hospital).
Santokh Singh, dengan pasangan tetapnya, Datuk Soh Chin Aun, pernah menjadi pemain belakang terkuat di Asean pada masa jayanya, bersama dengan Kiper kenamaan Arumugam serta striker Mokhtar Dahari. Mereka semua adalah pemain dari club paling maju di tahun 1970-an yaitu Selangor FA. Klub ini senantiasa menjuarai Malaysia Cup , memegang juara pertama sembilan kali di tahun 1972 sampai dengan 1985. Santokh Singh memulai debutnya di tahun 1972 sebagai anggota inti kesebelasan nasional Malaysia yang dipersiapkan untuk maju dalam Olimpiade Munich di tahun tersebut.
Santokh Singh merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari skuad sepakbola Malaysia yang berhasil merebut medali perunggu pada Asian Games di Teheran pada tahun 1974. Dia juga memperkuat Tim Nasional Malaysia saat keluar sebagai juara pertama di Sea Games 1977 dan 1979. Santokh Singh dengan jasa yang luar biasa bagi mengharumkan nama Malaysia, telah dianugerahkan bintang jasa nasional dari pemerintah Kerajaan Malaysia yaitu : Pingat Ahli Mangku Negara.
Kini sang Legenda tengah terbaring koma di KLH. Sebagai sesama pecinta sepakbola, tentunya marilah kita turut mendoakan semoga Yang Maha Kuasa memberikan yang terbaik bagi Santokh Singh, beserta keluarganya.
Singapura 23 Nopember 2009