Saya punya sahabat , DR(HC) I Gusti Kompyang Manila S.Ip. Beliau adalah purnawirawan Mayor Jenderal TNI AD. Selain lama aktif membina sepakbola, IGK Manila pernah menjabat berbagai jabatan penting antara lain, Ketua STPDN (Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri).
Pada jabatan itulah saya lebih intens berhubungan dalam pekerjaan yaitu bersamaan pada waktu saya menjabat sebagai Gubernur Akademi Angkatan Udara. Beliau juga aktif dalam berbagai kegiatan lainnya , yaitu sebagai Bapak “wushu” Indonesia dan juga sebagai Wakil ketua Umum ORARI. Salah satu buku yang pernah beliau luncurkan adalah sebuah buku yang menceritakan tentang Gajah di Lampung.
Nama beliau memang unik yaitu Manila. Namun ke unikan nama Manila ini menjadi bertambah unik lagi karena ada kenangan manis dalam perjalanan karier hidup beliau khususnya di bidang pembinaan sepakbola. IGK Manila adalah, seorang yang gila bola. Kalau saya berbicara tentang sepakbola tempo doeloe dengannya, maka waktu semalaman rasanya masih belum kunjung cukup jua. Itulah Manila.
Ke unikan yang menjadi lebih unik itu adalah, pada saat beliau menjabat sebagai Manajer Tim Nasional PSSI di tahun 1991. PSSI pada waktu itu mengikuti pesta olah raga Sea Games ke XVI di Manila , Philipina. Pada waktu tahun 1990 an Republik Indonesia selalu berjaya pada pesta Olah Raga Sea Games tersebut. Demikianlah, pada Sea Games di Manila, Team Nasional PSSI yang manajernya IGK Manila berhasil menjadi juara pertama setelah mengalahkan Tim Thailand dengan skor 4 – 3 dalam satu pertandingan dramatis yang diakhiri dengan adegan adu penalti. Saat itu kontingen RI menjadi juara umum dengan meraih sebanyak 245 Medali yang terdiri dari 92 emas termasuk diantaranya dari cabang sepakbola, 86 Perak dan sebanyak 67 Perunggu.
Keberhasilan tim PSSI menjadi Juara pertama sepakbola Sea Games di Manila dengan meraih medali emas itu dirayakan di Hotel Manila Intercontinental, dengan sajian khusus menu “bebek Manila” dan dipimpin langsung oleh Manajer Tim Nasional PSSI : IGK Manila.
Kesemuanya sekarang hanya tinggal kenangan belaka, karena sejak saat itu, kalau tidak salah, PSSI tidak pernah lagi menjuarai cabang sepakbola di Sea Games. Bahkan, untuk dapat menempati posisi ke 3 saja sudah tidak sanggup lagi. Saat ini PSSI kayak nya sudah memposisikan dirinya dibawah Vietnam dan Myanmar. Namun janganlah berputus asa !
Marilah kita semua, para pencinta sepakbola , menghimpun kekuatan baru untuk bangkit kembali menjadi Tim yang disegani, paling tidak di kawasan sendiri terlebih dahulu !
Apakah masih perlu bantuan dari Manila ?