Musik klasik mempunyai tempatnya tersendiri dikalangan penggemar musik. Beberapa kalangan mengatakan bahwa musik klasik adalah musiknya kalangan elit. Tidak sedikit pula yang mengakui secara jujur bahwa tidak mudah untuk dapat turut menikmati musik klasik. Harus diakui bahwa musik klasik adalah jenis musik yang berkelas, musik nya orang gedongan, musik yang tanpa belajar pasti akan mustahil atau sulit untuk dapat memainkannya.
Padahal disisi lainnya ada pemahaman bagi beberapa kalangan yang menyebutkan bahwa apabila anak kecil sudah terbiasa mendengarkan musik klasik, maka itu akan menambah kecerdasan si anak. Disamping itu ada pula yang mengatakan bahwa dengan mendengarkan musik klasik, maka ketenangan pikiran akan diperoleh. Musik klasik dipercaya dapat bermanfaat sebagai obat penawar stress. Lebih dari itu musik klasik, dipercaya mampu mengembangkan cita rasa estetika seseorang, mengembangkan kemampuan manusia untuk menikmati keindahan.
Sayangnya, rekaman musik klasik tidak mudah diperoleh di pasaran, tidak seperti jenis musik lainnya. Untuk mendengarkannya pun agak sulit, karena hanya satu dua pemancar radio yang secara rutin memutar jenis musik klasik. Apalagi stasiun Televisi, televisi sangat jarang menyiarkan pertunjukan musik klasik, karena hampir dapat dipastikan dengan menyiarkan musik klasik, rating stasiun TV tidak akan naik.
Sejak lama sudah banyak upaya untuk memasyarakatkan musik klasik. Presiden Republik Indonesia yang pertama, Bung Karno di tahun 1950 an selalu memerintahkan untuk memutar musik klasik di kebon raya Bogor pada setiap hari minggu dan hari libur saat masyarakat luas berkunjung menikmati keindahan dan kebersihan kebon raya Bogor pada waktu itu. Lagu seperti The Blue Danube dari Johann Strauss selalu berkumandang di hari minggu atau hari libur melalui pengeras suara di kebon raya Bogor. Sampai sekarang, apabila saya meliwati kebon raya Bogor, maka sayup-sayup terdengar kembali di relung ingatan saya lagu The blue Danube yang indah itu. Walaupun sebenarnya hanya itulah satu-satunya lagu klasik yang saya kenal. Agak menyedihkan, karena sebagai penggemar musik, saya ternyata bukanlah termasuk golongan penggemar musik yang gedongan atau penggemar musik sekolahan mungkin. Saya senang musik klasik, namun agak terbatas pada lagu-lagu tertentu saja, yang tidak terlalu serius. Menyedihkan memang.
Addie MS, konduktor kondang, dengan Twilight Orchestra nya, menyadari benar akan hal ini. Terlihat dari banyak upaya nya untuk coba memasyarakatkan musik klasik, mulai dari kepada anak sekolah sampai kepada segmen masyarakat lain para penggemar musik. Upaya yang patut dihargai, namun harus diakui musisi musik klasik masih terbatas jumlahnya dan selain itu tanpa dukungan biaya yang memadai akan sangat sulit upaya tersebut untuk diwujudkan dengan cepat. Perhatian masyarakat luas pun sepertinya tidaklah begitu memihak pada upaya ini. Satu hal dari banyak masalah yang dihadapi adalah, Jakarta sendiri sebagai ibukota Negara yang besar, sampai dengan saat ini belum memiliki Concert Hall yang dapat dibanggakan. Mungkin Jakarta adalah satu-satunya ibukota negara yang belum memiliki ”Concert Hall”.
Mendengarkan musik klasik, ternyata juga merupakan masalah tersendiri. Banyak orang yang menggemari musik klasik mengatakan bahwa, dalam mendengarkan pagelaran musik klasik , para penonton harus disiplin, dalam arti tidak boleh ngobrol, tidak boleh bertepuk tangan sebelum lagu usai seluruhnya, apalagi turut berdendang ria, apabila lagunya kebetulan dikenal dengan baik. Terlalu banyak aturan, ini mungkin juga yang menghambat musik klasik mendapat tempat dihati para penggemarnya.
Tidak banyak diketahui disini, ternyata musik klasik saat ini tengah dilanda gelombang besar perubahan , yang dipelopori oleh seorang yang bernama Andre Rieu pemain biola yang mahir sekaligus Conductor dari Johann Strauss Orchestra. Andre Leon Marie Nicolas Rieu, nama lengkapnya, dilahirkan di kota kecil di negeri Belanda pada tanggal 1 Oktober 1949. Ayah nya juga seorang conductor, dan Andre Rieu sendiri mulai belajar bermain biola pada umur yang belum genap 5 tahun. Dia memberontak dari pakemnya pagelaran musik klasik. Pada setiap penampilannya, dia justru mengajak para penontonnya untuk berpartisipasi, untuk turut berdansa saat dia memainkan lagu berirama waltz (pada pagelaran konsernya di Royal Albert Hall London). Mengajak penontonnya untuk turut bernyanyi bersama dan bahkan melantunkan lagu nya dengan berkumur-kumur (pada pagelaran konsernya di stadion sepak bola berkapasitas 18.000 orang di Jerman). Mengajak penontonnya menari bersama, sambil grup musiknya memainkan lagu rakyat Irlandia bersama seorang pemain biola kondang di Dublin (pada pagelarannya di Irlandia Utara).
Mengajak penonton berpartisipasi adalah kunci utama dari kepopuleran seorang Andre Rieu. Tidak itu saja, bahkan disela-sela pertunjukkannya Andre Rieu juga menghadirkan beberapa selingan lawakan segar dari beberapa pemainnya. Bersama grup musiknya yang dibentuk pada tahun 1987 dengan nama Johann Strauss Orchestra, kini dengan jumlah pemain lebih dari 50 musisi, Andre Rieu sibuk melanglang buana untuk memenuhi permintaan para penggemarnya. Lima tahun belakangan ini jadwal nya sangat padat. Dia sudah manggung di hampir seluruh Negara di Eropa, di New York Amerika Serikat, Jepang, Korea dan Australia. Dia sudah meraih 2 buah World Music Award dan 8 kali meraih platinum music award.
Andre Rieu menjadi begitu fenomenal berkat kepopulerannya yang justru diperoleh dari pemberontakannya atas norma-norma yang selama ini lazim dianut para penggemar musik klasik untuk antara lain disiplin berdiam diri ditempat duduknya dalam menikmati pegelaran musik. Dia tampil dengan pakaian yang sangat rapih sebagaimana dikenakan oleh seorang musisi klasik dan juga seorang conductor, akan tetapi dengan bahasa tubuh serta penampilan yang sangat urakan dalam ukuran-ukuran yang biasanya terjadi pada pegelaran musik klasik. Diluar dugaan, dengan penampilan yang seperti itu Andre Rieu memperoleh begitu banyak penggemar di seluruh dunia. Satu terobosan yang tadinya dianggap nyeleneh, ternyata sangat berhasil dalam misinya membumikan musik klasik.
Banyak para pengeritiknya mengatakan bahwa Andre Rieu yang seharus nya tampil dengan gaya yang melodramatis di panggung pagelaran musik klasik yang dibawakannya, akan tetapi dia justru tampil dengan gaya seorang “rock star”, sesuatu yang sangat “nyeleneh” dan tidak pantas. Akan tetapi, respons khalayak ramai ternyata tidak dapat membendung kritikan-kritikan tersebut. Dia sekarang kewalahan dengan begitu banyaknya permintaan tampil dari seluruh dunia, penggemar musik saat ini sangat gandrung untuk menikmati musik klasik dari Johann Strauss Orchestra dibawah pimpinan Andre Rieu, sang conductor sekaligus pemain biola yang mahir dengan tampilan gaya bintang music rock, sambil mengajak semua penonton berpartisipasi mengikuti irama lagu yang dimainkannya. Bulan Juli dan Agustus sampai dengan September 2008 jadwal nya penuh di kota-kota di Eropa antara lain Paris, Touluse, Berlin dan lain-lain. Nopember dan Desember 2008 yang lalu, Andre Rieu tampil dengan full concert tour di Australia, antara lain di Sydney, Melbourne, Perth dan Brisbane. Musik Klasik sedang dalam perjalanannya mem bumi. Pertanyaan besarnya adalah, kapan Andre Rieu dengan Johann Strauss Orchestra nya ke Indonesia ?
8 Comments
Warta Berita 10/08/2009
André Rieu, violis kondang asal Limburg Belanda Selatan adalah musisi pria paling laris sedunia paruh pertama 2009. Konsernya laku keras, demikian menurut penghitungan majalah musik ternama Billboard Magazine.
Rieu bercokol di posisi empat, di bawah diva pop Madonna, Tina Tuner dan Britney Spears. Violis dan dirigen klasik yang reformis itu berhasil menjual 550 ribu lembar ticket konser, senilai 57 juta dolar. Dibanding Madonna yang menduduki urutan paling tinggi dengan omzet 85 juta dolar. Dirigen Rieu dengan 55 musisi pendukungnya dari Johann Strauss Orchestra menggelar konser di segala penjuru dunia. Di Jepang, Australia, Eropa, Amerika Serikat dan Kanada.
Terimakasih , warta beritanya ! salam, CH.
halo pak CH, saya seorang mahasiswa yang menyukai musik klasik/orchestra….
ngomong2 saya lg nyari CD/DVD new year’s concert of Vienna Philharmonic. pak CH ada info gak di mana saya bisa dapatkan CD/DVD tersebut….? kebetulan saya berdomisili di padang, dan sepertinya gak ada yg jual di padang….
atau kalau pak CH punya, bisa gak sharing ma saya…?? hehehe ^__^
trus pak CH punya gak koleksi musik klasik China….???
mohon infonya
thanks ya pak CH
Yth Pak Made,
Saya ada satu CD dari Wiener-Neujahrskonzert yg saya peroleh sewaktu perjalanan dinas dulu. Saya kira, kalau digandakan pasti illegal ya ?
A/way, di kaki lima tampaknya ada juga bajakan2. Tentu saja kita peroleh secara terpaksa, karena faktor sulitnya memperoleh, terutama finansial.
Yth Pak CH,
Kiranya memang seharusnya kemenpora dan kemenbudpar menjembatani kebutuhan tsb. Dahulu ketika kemendiknas masih bernama depdikbud tampaknya masih mungkin me “nandangi” kebutuhan budaya tsb.
Bersyukurlah saudara/-i yg tinggal di Jkt, karena bisa menikmati lewat radio. Di daerah masyarakat menikmati musik tradisional yg sesekali muncul di sela2 musik pop yg kurang bermanfaat.
Bayangkan saja, anak TK yg masih cedal berlarian sambil bernyanyi “LELAKI~~~BUAYA DALAT~~~~”
Entahlah, mungkin seleranya beda. Atau memang kelasnya lain ?
Wallahualam…
haloo pak chappy,.. Salam kenal,..saya sangat terkagum2 dengan tulisan nya,..gk menyangka seorang TNI seperti bapak bisa paham betul tentang musik klasik,..
saya pribadi memang sulit untuk bisa mengerti dan memahami musik klasik,..tp karena memang musik klasik adalah salah satu akar nya berbagai aliran musik,..saya pernah saat SD dan SMP belajar musik klasik dengan gitar,.. rasa nya bangga bisa memainkan musik tersebut,.. cuma sampe sekarang saya gk pernah tau judul lagu nya,..karena memang terkadang judul2 lagu musik klasik sendiri sulit untuk di ingat,..
hingga sekarang saya masih suka dengar musik klasik lewat radio atau dari beberapa cd lagu,..dan banyak nya di khususkan untuk Baby Therapy yang salah satunya pernah di produksi oleh Nugraha Record di dalam Album Dr Boyke dengan membeli lisensi dari label Luar Negeri,.untuk produksi dan distribusi,.. dan saya pun pernah di tawarkan untuk membuat dan memproduksi album musik klasik oleh label tertentu,..tapi saya tidak mau dan tidak mau Sok tau karena bagi saya pribadi musik klasik tidak boleh sembarangan..dan pernah ada Musisi Indonesia yang mengatakan untuk mempelajari musik klasik yang sesungguhnya itu butuh waktu sekitar 22 tahun..
zaman sekarang memang musik klasik bisa di katakan kehabisan tempat di masyarakat,..tapi menurut analisa saya beberapa tahun kemudian ketika zaman sudah berganti, bukan tidak mungkin musik klasik akan BOOMING kembali,.. sama hal nya dengan jenis aliran2 musik yang lain yang pernah hilang tiba2 muncul kembali ke permukaan di tengah2 menjamur nya musik Pop..
salah satu harapan saya saat ini harus ada musisi2 yang berani untuk produksi musik klasik dengan kemasan yang berbeda,..artinya berani,.berani menjadi pelopor, berani tidak laku, berani membuat terobosan, dan berani rugi,.. dan ujung2 nya kembali ke masalah kesiapan materil,.. itu demi menghidupkan kembali musik klasik di telinga masyarakat…
salam,
Sigit Pramono
Halo Pak Sigit Pramono, salam kenal juga !
Terimakasih untuk komentarnya, suprise memperoleh respon dari Anda.
Saya sebenarnya tengah mencari siapa yang bisa menjadi sponsor untuk mendatangkan Andre Rieu ke Jakarta. Saya perhatikan bagaimana dia bisa menghidupkan suasana di banyak Stadion besar di banyak tempat di dunia ini dengan lagu-lagu klasiknya. Pada setiap penampilannya dia selalu memerlukan mempelajari satu atau dua lagu “tuan rumah”, biasanya lagu rakyat yang kemudian dimainkannya saat pertunjukan. Ini adalah salah satu keunggulan dan kesuksesannya. Dalam bayangan saya di Indonesia/Jakarta dia bisa membawakan lagu-lagu seperti rasa sayange atau mande-mande atau lisoi atau lainnya di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Terakhir dia pentas di Mexico dan membawakan lagu rakyat Mexico dengan mendapatkan sambutan yang luar biasa, demikian pula di Irlandia dan juga dengan Waltzing Mathilda nya di Australia. Andre Rieu dengan Johann Strauss Orchestra nya sudah begitu terkenal di seluruh dunia, kecuali Indonesia. Dia mampu mengajak orang kebanyakan untuk mau menyukai musik klasik (umumnya lagu-lagu dari Johann Strauss dan yang berirama Waltz)
Sigit Pramono, mungkin salah satu , yang bisa membantu mencarikan sponsor ini, Andre Rieu di Jakarta ! mudah-mudahan. (Please, lihat dvd 2 dari Andre Rieu yang “live” di Mexico;Australia;Jepang;Inggris;Amerika;Irlandia;Jerman;Belgia;Belanda, dan banyak lagi !)
Yth. Bpk. Chappy Hakim
Tahun2 berganti dan memang bukan tidak mungkin musik klasik berjaya kembali…
Saya senang mendengarkan musik klasik apalagi kalo dalam bentuk konser paduan suara karena mmg saya juga seorang pelatih paduan suara dan guru musik walaupun masih kalah jauh dibandingkan mas Addie MS dan yang lainnya…
Selain itu saya juga senang mendengarkan musik klasik jaman sekarang yang sudah modern… tentunya bukan hanya Andre Rieu…
Ada juga Maksim dengan pianonya yang juga tampil nyeleneh dengan gaya rockernya… trus ada grup biola Bond yang juga sudah mendunia…
Indonesia patut juga berbangga karena mempunyai violinist muda yang digelari biolinist tercepat di dunia, Clarissa Tamara….
Semoga musik klasik makin dicintai dan berkembang di Indonesia….
Salam.
Terimakasih banyak atas informasinya. Salam Hangat .