Menurut rencana Angkatan Udara Indonesia akan memperoleh tambahan armada pesawat angkut Strategis Hercules type mutakhir yang dikenal dengan C-130 J – 30. Pesawat ini disebut sebagai Lockheed Martin C-130 J Super Hercules. Pesawat terbang turboprop military transport aircraft bermesin 4. Ini adalah jenis pesawat Hercules yang diperbaharui secara komprehensif mencakup ke 4 mesinnya, peralatan Avionic pada Flight Deck dan beberapa sistem lainnya. Pembaharuan ini menyusul kisah sukses pesawat Hercules dari beberapa type sebelumnya yang telah mengakibatkan terus meningkatnya permintaan pasar miltary transport sekelas Hercules dari berbagai penjuru dunia.
Pesawat terbang Hercules type J adalah merupakan type terbaru dari keluarga C-130 dan kini merupakan satu satunya type Hercules yang berada dalam jalur produksi (Production Line) Pabrik Pesawat Lockheed Martin di Georgia USA. Untuk diketahui sampai dengan bulan Maret tahun lalu sebanyak 500 pesawat Hercules type J telah digunakan oleh 26 operator penerbangan pada 22 negara di seluruh dunia.
Lebih kurang 20 tahun lalu , Air Chief Marshal Sir Allan Grant Angus Houston Kepala Staff Angkatan Udara Royal Australian Air Force (AAF) memamerkan Hercules Type J terbaru milik RAAF yang baru saja tiba dari Amerika Serikat kepada saya. Sebagai sesama Pilot Angkatan Udara yang memiliki cukup banyak jam terbang di Hercules, kami berdua mendiskusikan banyak hal tentang pesawat Hercules Type J itu. Sepintas Hercules Type J dibanding dengan pendahulunya Type H tidak terlihat banyak perbedaan, kecuali pada jumlah dan bentuk baling baling pada mesinnya. Mesin Hercules Type J dilengkapi dengan 6 bilah daun baling baling yang melengkung. Dengan mesin yang seperi itu maka Hercules type J dapat terbang lebih cepat dari pada saudara kandung sebelumnya. Kecepatan pesawat Hercules type J lebih tinggi dari pada pesawat pesawat terbang bermesin turboprop pada umumnya, akan tetapi masih sedikit lebih rendah dari pada kecepatan pesawat terbang bermesin full Jet. Konon, kecepatan yang “nanggung” ini telah memberikan ekstra beban bagi para Air Traffic Controller (ATC) dalam mengendalilan pesawat terbang type J saat take off dan pada pengaturan jalur antrian untuk landing.
Berita burung yang beredar , pesawat terbang Hercules Type J pertama akan segera masuk dalam jajaran kekuatan Angkatan Udara Indonesia pada awal minggu bulan Maret 2023. Sekilas apabila kita hanya melihat di Cargo Compartment sama sekali tidak terlihat perbedaannya dengan Hercules type H. Lain sekali bila kita melongok ke Flght Station Hercules type J yang sangat kontras berbeda dengan Cockpit Hercules type H. Dari luar , kecuali baling baling dan mesin maka hampir dapat dikatakan Hercules type J tidak ada perbedaan dengan Hercules type H. Sekali lagi perbedaan yang sangat menyolok memang terjadi di Flight Station atau Cockpitnya. Sistem Avionic dan panel instrument sudah berujud pesawat modern yang sering disebut sebagai glass cockpit dan dilengkapi dengan Head Up Display. Untuk type J ini di Flight Station hanya tersedia 2 Seat saja, karena standar Kru untuk Hercules type J adalah 2 Pilot dan 1 Load Master saja. Pesawat ini sudah tidak memerlukan lagi Flight Engineer dan Navigator. Itulah perbedaan yang cukup menyolok pada Flight Station yang sudah serba otomatis dalam pengendaliannya.
Pesawat Hercules Type J sudah banyak digunakan oleh Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF) dan juga USMC pada perang Irak dan Afghanistan. Angkatan Udara Kanada juga telah mengoperasikan Hercules type J di Afghanistan. Sejak awal digunakan di tahun 1996 sampai sekarang ini setidaknya 13 negara telah beroperasi menggunakan Hercules type J yang diperkirakan sudah mencapai angka 1 juta jam terbang.
Itulah untuk sementara serba sedikit tentang Hercules type J yang di awal bulan Maret 2023 akan masuk jajaran arsenal armada udara TNI AU. Selamat Datang Hercules Type J !