“Meneladani Patriotisme Para Pendahulu, TNI AU Siap Mewujudkan Angkatan Udara yang Adaptif, Modern, Profesional, Unggul dan Humanis untuk Indonesia Maju”.
Setiap tanggal 29 Juli TNI Angkatan Udara merayakan Hari Bakti-nya. Hari Bakti tersebut dilatarbelakangi oleh dua peristiwa penting, yaitu serangan pertama yang dilakukan TNI Angkatan Udara oleh tiga kadet penerbang TNI AU, yaitu Kadet Mulyono, Kadet Suharnoko Harbani, dan Kadet Sutarjo Sigit menggunakan dua pesawat, satu Guntei dan dua Cureng. Mereka berhasil mengebom kubu pertahanan Belanda di tiga lokasi, Ambarawa, Salatiga, dan Semarang.
Ketiga kadet AURI tersebut kembali ke Pangkalan Udara Maguwo sebelum pukul enam pagi setelah melakukan pengeboman. Semangat juang dan kepercayaan diri Indonesia meningkat sebagai akibat dari serangan udara ini, sementara Belanda mengalami kemunduran
Akibat serangan tersebut, sore harinya Belanda mengirimkan dua pesawat pemburu P-40 Kitty Hawk sehingga menyebabkan jatuhnya pesawat Dakota VT-CLA yang membawa obat-obatan serta peralatan medis dari Palang Merah Malaya untuk Palang Merah Indonesia, akibat jatuhnya pesawat tersebut menyebabkan gugurnya Komodor Muda Udara Agustinus Adisutjipto, Komodor Muda Udara Abdulrachman Saleh, dan Opsir Muda Udara I Adisumarmo. Ketiganya kemudian diabadikan melalui nama bandara atau pangkalan angkatan udara di Yogyakarta, Malang, dan Surakarta.
Perayaan Hari Bakti di Yogyakarta
28 Juli 2024 Marsekal TNI (Purn) Chappy Hakim dan istri serta rombongan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KASAU) dari masa ke masa disambut oleh Komandan Lanud Halim Perdanakusuma, Marsekal Pertama Destianto Nugroho untuk bersiap menuju Lanud Adi Sucipto Yogyakarta menggunakan pesawat Boeing 737-300 Skadron Udara 17.
Pesawat tersebut terbang pada ketinggian 27 ribu feet dengan cuaca cerah berawan dan tiba di Bandara Adi Sucipto pukul 13.00 WIB, serta disambut dengan suka cita oleh Danlanud Adi Sucipto, Marsma TNI Setiawan SE. Selanjutnya, rombongan menuju Hotel Grand Ambarukmo untuk melakukan persiapan Malam Sambung Rasa pukul 19.00 WIB. Malam Sambung Rasa tersebut dilaksanakan dengan suka cita oleh KASAU dari masa ke masa serta pejabat TNI AU di Museum Pusat Dirgantara Mandala (Muspusdirla), Yogyakarta.
Malam Sambung Rasa digelar sebagai bentuk penghormatan dan apresiasi atas perjuangan serta pengabdian para pendahulu, senior, dan keluarga besar TNI Angkatan Udara dalam membangun kekuatan udara Indonesia.
Dalam kesempatan itu, KASAU Marsekal TNI M. Tonny Harjono SE MM pada Malam Sambung Rasa tersebut menyampaikan, “Sebagai penerus Angkatan Udara, kami akan berupaya untuk melanjutkan tongkat estafet perjuangan para pendahulu agar TNI Angkatan Udara semakin andal dan dicintai rakyat dalam melaksanakan tugas pengabdian kepada bangsa dan negara.”Kasau juga menegaskan komitmennya dalam mewujudkan TNI AU AMPUH (Adaptif, Modern, Profesional, Unggul, Humanis).
Selanjutnya, pada Senin (29/7/2024) pukul 7.00 WIB, rombongan KASAU dari masa ke masa melaksanakan Hari Bakti ke-77 TNI AU di Lapangan Dirgantara, Kesatrian Akademi TNI Angkatan Udara.
Upacara Hari Bakti ke-77 TNI AU turut dihadiri Marsekal TNI (Purn.) H. Fadjar Prasetyo dan Wakasau Marsdya TNI Andyawan Martono Putra.
Turut hadir Menko Polhukam RI Marsekal TNI (Purn) Hadi Tjahjanto, serta Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, Wakapolda DIY Brigjen Pol Adi Vivid Agustiadi Bachtiar, serta undangan lainnya.
KASAU meminta para prajurit dapat mengambil pelajaran dari peristiwa tersebut melalui momen peringatan Hari Bakti. “Meneladani semangat patriotisme dan rela berkorban para pendahulu, serta memberikan pengabdian kepada TNI Angkatan Udara melalui kegiatan bakti sosial, untuk meringankan beban masyarakat, sebagaimana tekad para pendahulu Angkatan Udara,” ujarnya.
Upacara tersebut ditutup dengan atraksi yang sangat memukau dari taruna dan taruni Akademi TNI Angkatan Udara yang tergabung pada drumband Gita Dirgantara.