Tepat pada tanggal 28 Oktober tahun 2019 bertempat di Ruang Auditorium Perpusnas (Perpustakaan Nasional) jalan Merdeka Selatan, telah dilangsungkan acara peluncuran buku Freeport – Catatan Pribadi Chappy Hakim. Buku yang diterbitkan oleh PBK (Penerbit Buku Kompas) berisi catatan penting yang sebenarnya tidak begitu penting dari pengalaman penulis selama lebih kurang dua setengah tahun bertugas di PTFI (PT Freeport Indonesia) sebagai Senior Advisor dan Presiden Direktur.
Secara garis besar buku ini menceritakan bagaimana kisah proses perpanjangan kontrak PTFI yang selalu penuh dengan hiruk pikuk, sebagai akibat dari demikian banyak orang berkepentingan untuk memperoleh keuntungan pribadi antara lain sebagai pemburu rente. Refleksi gambaran tersebut terlihat jelas dalam sebuah skandal yang sangat memalukan , terkenal dengan nama “Papa Minta Saham”
Persoalan yang sederhana sekali yaitu bermula dari sebuah kontrak yang di tengah jalan “dipaksa” untuk di rubah tanpa perundingan terlebih dahulu. Setelah paksaan yang menyebabkan pihak Freeport terpaksa harus membawa sengketa in ke Arbiterase Internasional, baru kemudian pintu perundingan dibuka. Sayangnya adalah PHK ribuan orang sudah terlanjur terjadi dan perundingan yang alot hampir 2 tahun itu telah menyebabkan proses pembangunan tambang bawah tanah menjadi terhenti.
Kini perundingan telah usai dan konon kabarnya telah dapat diperoleh kesepakatan yang win – win sifatnya antara Freeport dan Pemerintah Indonesia. Samar-samar terdengar format win-win tersebut antara lain adalah disepakatinya perpanjangan kontrak dan disetujuinya PTFI menjadi milik pemerintah sebesar 51%. Kabarnya pula kedua belah pihak “happy” dengan penyelesaian tersebut.
Hadir dalam peluncuran buku Freeport, antara lain Jenderal TNI Hendropriyono dan ekonom senior Kwiek Kian Gie. Bertindak sebagai Pembahas buku budayawan Jaya Suprana , Hakim Agung Gayus Lumbun dan Wartawan Senior Ninok Leksono, dan bertindak sebagai moderator adalah Tascha Liudmila, jurnalis dan pembawa berita Televisi.
Agak kurang menguntungkan acara peluncuran buku Freeport tidak begitu banyak yang datang hadir, karena ada demo di Jalan Merdeka Barat sehingga beberapa penggal jalan menuju Perpusnas menjadi macet dan sebagian ditutup. Namun demikian beberapa stasiun TV antara lain Metro TV sempat meliput acara tersebut, demikian pula beberapa media antara lain Koran Kompas dan Kompas dot com.
Jakarta 1 Nopember 2019
Chappy Hakim
2 Comments
cara beli bukunya gimana?
Awal Desember baru akan ada di toko buku Gramedia grup
Terimakasih