Kalau belakangan ini kita dihebohkan oleh “perang” antara Polisi melawan KPK, yang ditandai dengan berita paling akhir yaitu “testimoni” Antasari, maka sebenarnya yang paling benar adalah “tidak usah ada ” KPK. Persoalannya adalah, keberadaan KPK tidak bisa dihindari akan menjadi lembaga yang “super body” dengan sasaran yang “omni direction”, kesegala arah.
Duplikasi tidak dapat dihindari, juga “tebang pilih” akan menjadi “pedoman kerja” nya.
Apabila kita semua konsisten dengan keberadaan kelembagaan yang ada, maka otomatis, KPK memang tidaklah diperlukan.
Akan tetapi, dinamika yang berkembang terkadang selalu memaksa pihak eksekutif merancang terobosan-terobosan baru agar kinerja pemerintahan dapat meningkat.
Namun, satu hal yang selalu saja akan muncul, sebagai reaksi dari “berkurang” nya wewenang lembaga lainnya, akan berakibat seperti yang kita saksikan saat ini.
Orang kemudian menghubung-hubungkannya dengan “teori konspirasi”, “mafia” dan lain-lain, dan lain-lain. Lepas dari itu semua, “power game” memang akan selalu terjadi dan berjalan seiring dengan berkembangnya interest dari semua pemangku kepentingan sesuai dengan perkembangan jaman, begitu barangkali.
Kembali ke KPK, mungkin salah kalau disingkat KPK, seharusnya kan PKP ! seperti yang tertera dibawah ini :