PT SERA, satu perusahaan swasta menyelenggarakan “annual leadership forum” yang pada tahun ini diadakan di kota gudeg, Jogyakarta. Dalam rangkaian acara tersebut, selain saya, salah satu pembicara adalah Walikota Solo, Joko Widodo yang lebih terkenal dengan sebutan Jokowi.
Jokowi adalah seorang Pria Pengusaha kelahiran Surakarta tanggal 21 Juni 1961. Dia menyelesaikan pendidikan tingginya di Universitas Gajah Mada, Fakultas Kehutanan. Kini dia tengah menjabat Walikota Solo, pada masa bakti kedua 2005 – 2015, bersama wakil yang karena kepopulerannya yang fenomenal, menjadi nyaris tidak dikenal sama sekali F.X Hadi Rudyatmo.
Berprofesi sebagai pedagang mebel rumah dan mebel taman, saat pertama kali dilantik, hampir semua orang menyangsikan kemampuan Pria Kurus yang jauh dari gagah serta tidak berkumis ini. Namun kemudian dia menjungkir balikkan persepsi banyak orang tentang dirinya itu. Dengan penampilan yang apa-adanya, dia benar-benar telah mencengangkan banyak orang terutama dari kalangan pemerintahan dalam negeri.
Para lulusan Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri seolah tumbang tidak berdaya berhadapan dengan sepak terjangnya seorang Insinyur Kehutanan. Kepemimpinannya telah menembus aneka teori tentang bagaimana tata cara memerintah dan atau tata cara bertindak sebagai Pamong Masyarakat. Kemajuan yang sangat spektakuler kota Solo dengan Tag Line yang dipromosikannya sebagai “Solo, the spirit of Java” telah membangunkan banyak orang yang selama ini tertidur lelap dibawah aneka prosedur birokrasi yang sangat menghambat kemajuan.
Dia tampil dengan keterbukaan yang sangat luar biasa, karena berani tampil dengan menempatkan dirinya sebagai Walikota yang benar-benar Pamong, pemimpin yang benar-benar “melayani”. Jokowi tidak membuat kata melayani sekedar sebagai jargon belaka, namun benar-benar menghayatinya secara mendalam. Dia telah menjadi pelayannya warga Solo ! Dengan Spirit of Java nya, Jokowi telah sukses mengantar kota Solo menjadi anggota Organisasi Kota-kota Warisan Dunia pada tahun 2006 . Tidak itu saja , namun berlanjut dengan keberhasilan Surakarta menjadi tuan rumah Konferensi organisasi tersebut pada bulan Oktober 2008 . Tahun 2007 Surakarta berhasil menjadi tuan rumah Festival Musik Dunia (FMD) yang diadakan di kompleks Benteng Vastenburg yang terancam digusur untuk dijadikan pusat bisnis dan perbelanjaan.
Solo telah menjadi kota percontohan, kota yang bersih dan tertib dan kini banyak pihak ber-studi banding ke Kota Solo.
Lalu apa kata Jokowi tentang Kepemimpinan atau Leadership?
Dalam ceramah singkatnya tadi malam di Hyatt Hotel Jogyakarta, dia mengatakan saya nggak tau banyak tentang definisi-definisi akademik tentang Leadership, yang saya tahu kepemimpinan itu hanya berupa satu kata saja. Leadership atau kepemimpinan adalah “mempengaruhi” ! Itu saja , katanya. Pendapat dari seorang yang walaupun berada dalam posisi sebagai Walikota, namun dapat tetap tampil apa-adanya, tampil sangat bersahaja, dengan mimik muka yang tidak dibuat-buat, dengan canda tawa yang lepas seperti layaknya warga biasa. Itulah Jokowi ! Dan itulah Kepemimpinan menurut Joko Widodo, Insinyur Kehutanan.
Jakarta 16 Maret 2012
Chappy Hakim