Bagi Pria, pada umumnya mencukur rambut telah menjadi kegiatan yang rutin pada tenggang waktu tertentu sesuai dengan kebiasaan masing-masing. Pada tahun 1960-an, tidak begitu banyak tempat mencukur rambut yang keren alias borjuis atau kelas elit di Jakarta. Disisi lainnya pada era itu juga sudah biasa orang berlangganan dengan tukang cukur “bawah pohon” yang dapat dijumpai dimana-mana. Salah satu tempat cukur bergengsi bagi Pria Elit di tahun 1960-an adalah yang terdapat di jalan Majapahit dengan nama “Maharim”. Anak Jakarta sering mengatakannya dengan tempat cukur rambut orang gedongan atau orang kresten.
Dalam perkembangannya kemudian pada lebih kurang 2 sampai 3 dekade belakangan ini, maka tuntutan akan tempat cukur rambut yang nyaman dan bersih terus meningkat, seiring dengan selera berdandan para pria yang juga berkembang. Mereka yang senang berdandan dan berpenampilan rapih biasanya kurang menyukai tempat cukur rambut Barbershop yang khusus untuk Pria karena pada umumnya tempat cukur rambut khusus Lelaki itu kurang bersih. Mereka lalu lebih suka pergi ke Salon Kecantikan yang memberikan pelayanan tidak hanya khusus bagi kaum wanita akan tetapi juga menyediakan fasilitas cukur rambut bagi Pria Pesolek dengan tempat yang relatif lebih bersih.
Sayangnya, tidak semua Pria suka dan atau nyaman dengan lingkungan Salon Kecantikan yang biasanya memang lebih memberikan pelayanan terutama bagi kaum wanita. Dengan melihat hal ini, sebagai sebuah pilihan atau peluang bisnis,maka banyak bermunculan Barbershop bagi Pria yang khusus dikemas dengan lebih bersih dan rapih laksana sebuah Salon Kecantikan.
Salah satu dari sekian banyak Barbershop yang coba tampil beda , yaitu dengan format tempat yang ditata khusus menjadi lebih bersih, rapih, nyaman dan wangi adalah Chief Barbershop, yang pada awalnya bermula dari lokasi di Jalan Senopati Kenbayoran Baru, Jakarta Selatan. Lebih jauh dari itu Chief juga telah memelopori sebuah Barbershop unik yang memadukan 3 karya seni sekaligus yaitu seni Barber, seni Coffee dan seni Modern yang melebur kedalam satu wadah dari sebuah Artspace Concept di Kawasan Kemang Jakarta Selatan .
Untuk ide ini Chief Company telah menerima penghargaan rekor MURI dari Museum Rekor Indonesia asuhan Jaya Suprana. Pada sisi lain Chief juga tidak sekedar mengembangkan kualitas jasa pelayanan tetapi juga mencoba untuk berinovasi dalam mengembangkan Coffeshop serta berbagai produk “hair grooming”. Upaya ini tampak cukup berhasil dengan ditandai penghargaan Grooming Choice Award 2015 sebagai Barbershop pilihan Pria dan Grooming Choice award 2016 sebagai produk grooming pilihan pria versi Majalah Men’s Health, Amerika Serikat.
Tidak heran karena Chief memang terus berusaha untuk juga “Go International” ke berbagai negara, dengan menggelar program “Barber Voyage” yang antara lain turut serta berpartisipasi pada Barber Connect tahun 2017 di London yang merupakan sebuah ajang pameran Berbershop terbesar di Eropa.
Tidak hanya fokus pada ajang Internasional, Chief Barbershop ternyata juga berkolaborasi bersama dengan BMW dalam mengeksplore sejarah pangkas rambut di Bumi Pertiwi dengan menjelajahi rute dari Medan ke Bali hingga Indonesia Timur. Martabat Tukang Cukur di bumi Nusantara ini kemudian di angkat dan sekaligus di-ukir dan diabadikan dalam sebuah buku berjudul “Peradaban Rambut Nusantara” yang telah diluncurkan pada bulan Februari 2019 di Perpustakaan Nasional. Buku tersebut konon kabarnya telah menjadi buku pertama dan satu-satunya yang memuat sejarah panjang dari perjalanan budaya cukur rambut di Indonesia. (wah, pantas dapat rekor MURI lagi nih)
Tentang Keistimewaan lain dari Chief Babershop ini, Kahfi Dirga Cahya menulis di Kompas,com antara lain sebagai berikut : “ Nah, dari ribuan pangkas rambut di Indonesia, Chief Barbershop memegang lisensi menjadi satu-satunya tempat pangkas rambut, yang dipercaya sebagai tempat uji kompetensi. Sertifikat tersebut dikeluarkan resmi oleh Pemerintah Republik Indonesia lewat Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP)”.
Khusus bagi anak lelaki yang masih kecil dan terkadang bermasalah dengan rasa takut saat dicukur, Tascha Liudmila telah pula menerbitkan buku dengan judul “Little Chief goes to Barbershop”. Sebuah buku yang sangat menarik, terutama karena ada unsur mendidik anak kecil untuk juga memulai ritual potong rambut di tempat yang bersih dan nyaman.
Bagi yang tertarik lebih jauh dengan Chief Barbershop, dapat dengan mudah menjumpai 4 lokasi Chief Barbershop di Jakarta Selatan, yaitu di Kawasan Cipete, Kemang, Jalan Ciragil dan di Jalan Erlangga Kebayoran Baru. Selamat Cukur Rambut di tempat yang bersih dan rapih serta nyaman !
Jakarta , Minggu 30 Juni 2019
Chappy Hakim
2 Comments
Saya Selalu menunggu tulisan Inyiak Chappy..
Sehat selalu, marsekal..!
Terima Kasih 🙂