Kalau kita sering menikmati lagu-lagu seperti : I Love You Because, He’ll have to go, Adios Amigo dan Welcome to my world, maka tidak salah lagi, itulah nomor-nomor populer dari penyanyi muda Jim Reeves. Lagu “welcome to my world” nya telah digunakan oleh “Mas Jos” dan terkadang “Mbak Nien “ sebagai lagu pembuka siaran Mas Jos setiap subuh di Radio El Shinta, pada saat awal berdirinya radio tersebut.
Suara yang berat dan mantap, telah menjadi ciri khas nya dalam membawakan lagu-lagu yang berirama relatif tenang, matang dan melankolik. Disisi lain, beberapa lagu natal dari Jim Reeves telah menjadi sangat terkenal diseluruh dunia , antara lain, “Silver Bells”, “Blue Christmast” dan juga “ An Old Christmast Card”
Jim Reeves, dilahirkan dengan nama James Travis Reeves. Dia lahir pada tanggal 20 Agustus 1923 di Galloway Texas. Terkenal dengan nama Jim Reeves saja, sebagai penyanyi dan sekaligus penulis lagu dalam genre musik country. Komposisi lagu dan juga lagu yang dibawakannya banyak dipengaruhi oleh beberapa penyanyi kondang seperti : Jimmie Rodgers, Moon Mullican, Bing Crosby, Eddy Arnold dan Frank Sinatra. Hoby dari Jim Reeves muda adalah : Baseball dan Musik.
Penggemarnya, dikejutkan dengan berita meninggalnya Jim Reeves, akibat kecelakaan pesawat terbang pada tanggal 31 Juli 1964, hanya beberapa minggu saja menjelang perayaan hari lahirnya yang ke 41.
Jim Reeves bersama dengan seorang “business partner” yang sekaligus bertindak sebagai manajer nya dan juga pengiring piano bernama Dean Manuel serta satu orang lagi dipesawat bermesin tunggal Beechcraft Debonair “crashed” sebagai akibat dari cuaca buruk dengan “heavy thunderstorm” di Nashvile, Tennesse pada petang hari yang naas pukul 1702 local time.
Diduga pesawat Jim Reeves mengalami “spatial disorientation”, sebagai akibat pesawat kecil yang masuk dalam cuaca buruk, sehingga kehilangan referensi untuk dapat mengetahui dengan pasti posisi pesawat terhadap permukaan bumi. Hal ini diketahui antara lain dari kondisi pesawat yang masuk kedalam permukaan tanah, hampir satu setengah meter dengan posisi terbalik.
Ia meninggalkan seorang isteri, Mary ,yang dengan tekun meneruskan untuk mengelola dan memasarkan terus beberapa lagu yang telah di rekamnya sebelum ajal menjelang. Mary juga mengelola “The Jim Reeves Museum” yang terletak di Nashville, Tennessee pada tahun 1980 sampai dengan 1996.
Berkat ketekunan sang isteri dan juga beberapa sahabat serta banyak penggemarnya, pada awal tahun 1966 lagu-lagu Jim Reeves masuk ke top box office tangga lagu di banyak negara, antara lain Inggris, Afrika Selatan dan Irlandia, selain dari Amerika Serikat sendiri. Di tahun itu, sebenarnya dia harus bersaing keras dengan The Beetles dan Elvis Presley yang tengah naik pamornya di belantika musik pop yang digandrungi banyak anak muda di seluruh dunia.
Namun, karena memang lagu-lagu Jim Reeves memiliki warna suara dan juga irama yang sangat khas yang dinikmati oleh penggemarnya, maka daya saing lagu-lagunya itu tetap tinggi dan dapat berhasil meraih banyak pendengar yang fanatik menyenanginya. Jim Reeves juga tercatat sebagai salah satu dari sedikit penyanyi barat yang mendapat tempat istimewa dikalangan penggemarnya di luar Amerika dan Eropa, yaitu sampai ke Afrika, India, Asia Timur jauh termasuk Indonesia. Salah satu lagunya yang melegenda adalah dengan judul “He’ll Have To Go” yang berhasil memperoleh “Platinum Record”.
Jim Reeves, penyanyi beken yang tidak pernah tua, demikian pula dengan lagu-lagunya yang abadi disenangi oleh lapisan yang lintas generasi, telah turut menyumbangkan kepada dunia ini dalam melengkapi khasanah lagu-lagu romantis dan menyentuh jiwa. Antara lain yang sangat membekas di hati , seperti lagu I won’t forget you, yang syairnya antara lain berbunyi : I forget many things in my life time, but my darling I won’t forget you !
Itulah Jim Reeves ! Sang Maestro dari Galloway, Texas
Jakarta 10 Maret 2009
Chappy Hakim
Dari berbagai sumber.