Industri Penerbangan Nasional atau National Aviation Industry dapat dikatakan seiring sejalan dengan laju kemajuan teknologi. Sementara itu ciri khas dari mengelola Industri yang melekat dengan kemajuan teknologi adalah kebutuhan dana yang besar dan memerlukan waktu yang panjang. Terlebih lagi di dunia penerbangan. Walaupun pesawat terbang baru ditemukan oleh Wright Bersaudara pada tahun 1903 atau 120 tahun yang lalu, akan tetapi laju kemajuan teknologi penerbangan berjalan sangat cepat dan cenderung fantastis. Dunia penerbangan pada tahun 1969, berarti hanya 66 tahun setelah Wright Bersaudara, teknologi penerbangan sudah mencapai kemampuan untuk memproduksi pesawat terbang dengan kecepatan yang melebihi 3 X kecepatan suara. (kecepatan suara 1238 km per jam) Pada tahun yang sama manusia dengan teknologi penerbangan, telah sukses mampu mengirim manusia ke permukaan bulan. Sangat fantastis, karena jarak bumi ke bulan adalah lebih kurang 384.400 Km.
Dari sisi kebutuhan dana besar dan waktu yang panjang, maka bila kita berbicara tentang industri penerbangan nasional, maka menjadi sangat jelas akan membutuhkan komitmen di tingkat strategis, komitmen di tingkat nasional. Industri penerbangan membutuhkan perencanaan jangka panjang yang konsisten dan lintas rejim. Industri penerbangan tidak mungkin akan berhasil bila tidak merujuk kepada long term strategic planning. Pada titik inilah tantangan besar yang dihadapi dalam pengelolaan industri penerbangan menjadi tidak sederhana. Sekali lagi industri penerbangan membutuhkan rencana yang matang berjangka panjang serta kebutuhan dana yang besar. Tantangan ini akan serta merta berhadapan dengan sistem tatakelola pemerintahan yang hanya berlangsung setiap 5 tahun sekali. Dengan pola yang seperti itu akan terlihat realita yang menyulitkan bagi bergulirnya sebuah rencana strategis jangka panjang. Mudah sekali dipahami dengan ambisi berkuasa yang dibatasi hanya setiap lima tahun, maka rencana kerja jangka panjang dengan kebutuhan dana besar akan terhambat untuk dapat bergulir. Para politisi penentu kebijakan tidak akan pernah memikirkan proyek jangka panjang yang lebih dari 5 tahun. Maka Itulah sebabnya, mengapa kita semua seolah-olah terperangkap dalam “kotak” pemikiran yang berdurasi 5 tahun saja.
Berikutnya adalah dengan kebutuhan dana besar dan rentang waktu yang panjang, maka dengan sendirinya sangat dibutuhkan 2 hal yang sangat esensial sifatnya. Dibutuhkan pendidikan dan latihan atau Education and Training serta sektor Penelitian dan Pengembangan atau dikenal sebagai Research and Development. Dua hal yang akan menjadi tulang punggung penyiapan sdm dan sekaligus kebutuhan perangkat keras industri dengan teknologi tinggi. Sejajar dengan itu tentu saja sangat dibutuhkan wadah pemikir atau Think Tank yang menyangga kedua hal yang esensial tersebut. Industri penerbangan sangat membutuhkan Education & Traning dan Research & Developent dan juga Lembaga Think Tank bidang kedirgantaraan. Hal tersebut menjelaskan lebih jauh lagi tentang industri penerbangan yang membutuhkan dana besar serta perencanaan strategis jangka panjang yang konsisten.
Perlu menjadi catatan penting bahwa Industri penerbangan juga menuntut kultur yang khas pada kegiatan kesehariannya menyangkut dengan tata kelola berkait dengan keselamatan kerja (Safety Culture). Pengelolaan kegiatan di bidang yang teknologis sifatnya membutuhkan disiplin yang tinggi terutama dalam setiap aktivitasnya. Dunia penerbangan membutuhkan disiplin ketat dalam pelaksanaan operasi yang harus taat azas. Secara operasional dunia industri penerbangan sangat terikat bahkan terikat dengan aturan, prosedur, ketentuan, manual dan regulasi. Mengabaikan ketentuan, aturan , regulasi dan atau panduan kerja, maka itu berarti membuka pintu lebar lebar bagi datangnya potensi kecelakaan yang fatal. Dunia penerbangan membutuhkan disiplin tinggi yang hitam putih sifatnya. Tidak ada toleransi dalam mematuhi aturan yang berlaku. Riwayat terjadinya banyak kecelakaan dalam industri penerbangan terutama dalam kecelakaan pesawat terbang dengan terang benderang mengindikasikan terjadinya pelanggaran aturan, prosedur, manual dan ketentuan yang harus di pedomani.
Dengan demikian maka peran regulasi dalam keseharian kegiatan di dunia penerbangan menjadi satu hal yang mutlak dibutuhkan. Pada sisi inilah maka faktor pengawasan menjadi sangat penting dalam dunia industri penerbangan. Kesemua itu berhubungan erat dengan unsur keselamatan jiwa dan material. Berhubungan erat dengan kegiatan dalam dunia penerbangan yang mengandung risiko tinggi. Itu sebabnya maka dunia penerbangan diatur dalam satu wadah regulasi yang bersifat internasional. Dunia penerbangan diatur dalam satu wadah aturan yang sifatnya antar bangsa. Itu pula penyebab dari dibutuhkan standar baku terhadap kualitas sdm dan juga kualitas material yang digunakan Demikianlah, maka dalam dunia penerbangan dikenal sertifikasi atas kualitas sdm dan juga kualitas material yang digunakan. Kesemua itu bertujuan kepada masalah yang sangat prima yaitu keselamatan penerbangan atau Aviation Safety.
Singkat kata, Industri Penerbangan pada hakikatnya memerlukan komitmen ditingkat Nasional atau pada tataran Strategis. Hal itu antara lain disebabkan karena dunia penerbangan membutuhkan dana besar dan rentang waktu yang panjang. Disisi lain Industri Penerbangan juga membutuhkan disiplin yang tinggi agar pelaksanaan kegiatan yang taat azas dapat berjalan dengan baik.
Kesemua tantangan itulah yang dapat dengan mudah terlihat dari Industri Penerbangan kita yang sulit untuk maju. Realita menunjukkan bahwa industri penerbangan kita masih berhadapan dengan banyak kendala dan tantangan.
Jakarta 30 Oktober 2023
Chappy Hakim – Pusat Studi Air Power Indonesia