Beberapa waktu yang lalu saya membaca satu tulisan yang sangat menarik tentang hidup dan tantangan hidup. Semula saya tidak begitu perduli dengan semua apa yang terkandung dalam tulisan tersebut, walaupun sekilas harus diakui bahwa tulisan tersebut sangat menarik. Saya lupa siapa penulisnya dan juga siapa pengirim tulisan tersebut kepada saya.
Semalam, dalam lamunan sebelum tidur saya sudah mulai berpikir tentang apalagi yang saya harus perbuat dalam mengisi sisa hidup ini. Saya masih memiliki tiga buah naskah tulisan untuk dibuat buku dan setelah itu tidak ada lagi. Mengisi kegiatan sehari-hari, selain berusaha menyelesaikan beberapa tulisan, saya juga berusaha mengikuti perkembangan keadaan dari berita-berita nasional dan internasional. Nah, dalam mengikuti perkembangan keadaan didalam negeri inilah, saya kemudian merasa bosan dihanyutkan dengan begitu banyak pemberitaan dari kegiatan-kegiatan yang sangat tidak bermutu dan sangat tidak mendidik bagi generasi muda bangsa.
Saya tidak melihat lagi keberpihakan dari para elit negeri ini terhadap rakyat kecil yang tidak berdaya. Kereta Api yang nyaris hampir setiap minggu mengalami kecelakaan, kapal tenggelam yang memakan banyak korban jiwa tidak berdosa, kemacetan lalu lintas yang semakin parah, kondisi jalan raya yang semakin amburadul ditambah lagi dengan demonstrasi orang-orang tertentu yang sangat arogan melintas ditengah kemacetan yang parah menggunakan ngoeng-ngoeng meminggirkan kendaraan orang lain yang tengah antri dengan sabar.
Mengagumkan, mereka pun dengan tulus ikhlas atau setengah menggerutu minggir memberikan jalan kepada sang “boss” yang hendak lewat itu. Saya pun teringat dengan Menhankam/Pangab Jenderal Jusuf, yang pernah melarang semua pejabat termasuk dirinya untuk menggunakan ngoeng-ngoeng. Beliau memberikan ijin menggunakan ngoeng-ngoeng hanya untuk Kepala Negara, wakil kepala negara dan tamu negara setingkat. Kini, tiada ada seorang elit pun yang kelihatan memberikan perhatian kepada nasib malang rakyat kebanyakan di negeri ini. Saya pun tidak berdaya. Saya pun nyaris “putus asa”. Saya pun nyaris mengambil keputusan untuk “apatis” saja. Mengambil keputusan EGP. Saya ingin cuek saja dan kemudian menikmati hidup saja sendiri dengan keluarga, dengan cucu dan terus…………. mau apa lagi?
Dikeheningan malam yang sepi seperti itulah saya kemudian teringat pada tulisan menarik yang pernah saya baca beberapa waktu lalu itu. Tidak ingat persis secara keseluruhannya akan tetapi, secara garis besar tulisan itu menuangkan sajian pikiran sederhana tentang hidup dan tantangan hidup. Berikut ini kira-kira tulisan tersebut.
Alkisah ada sekelompok orang Jepang yang kerjanya menangkap ikan tuna, dilaut lepas. Ikan tuna akan sangat bermanfaat bila dimakan dalam keadaan masih segar, sehingga restoran-restoran Jepang hanya akan membeli dari para Nelayan, ikan tuna yang masih segar, yang masih hidup dengan harga yang mahal. Masalahnya adalah, para nelayan yang menangkap ikan tuna dalam jumlah yang cukup banyak di laut lepas tidak bisa membawa semua ikan tuna dalam kapalnya sepanjang perjalanan pulang ke pantai dengan kondisi masih hidup semua. Banyak ikan tuna yang mati didalam kolam buatan didalam kapal pada perjalanan perahu mereka kembali kedaratan. Ini masalah yang dihadapi para nelayan. Keuntungan yang diperoleh menjadi tidak seimbang dibanding bila mereka bisa membawa semua tuna tangkapannya dalam keadaan masih hidup sampai kepantai. Banyak upaya yang diusahakan untuk dapat mengatasi masalah ini akan tetapi tidak pernah berhasil.
Sampailah pada satu saat , seorang nelayan memasukkan seekor ikan hiu kecil, secara tidak sengaja kedalam kolam didalam kapal tempat penampungan ikan tuna yang telah berhasil ditangkap. Mengejutkan sekali, setelah sampai dipantai ternyata hanya sedikit sekali ikan tuna yang mati, tidak sebagaimana biasanya. Mengejutkan juga, karena ternyata ikan tuna – ikan tuna itu tidak berhenti bergerak, tidak juga sebagaimana biasanya. Setelah diamati dengan cermat, ternyata ya itu tadi, ada seekor Hiu kecil berada bersama mereka di dalam kolam tersebut yang terus saja coba memangsa ikan tuna-ikan tuna tersebut di dalam kolam buatan itu.
Pelajaran dari ini adalah, ternyata bila ikan tuna sudah berada dikolam didalam kapal setelah ditangkap dari laut lepas mereka merasa sudah berada didalam kolam yang nyaman, kemudian mereka malas bergerak dan ini semua mempercepat mereka mati. Masuknya sang Hiu kecil dalam kolam, telah membuat mereka tidak nyaman, takut dimangsa, sehingga mereka tidak berhenti bergerak terus, dan ini membuat mereka tetap hidup. Luar biasa, satu pelajaran mahal dapat dipetik disini. Begitu orang merasa sudah nyaman, kemudian membuat malas untuk bergerak yang bermakna akan dekat dengan akhir dari hidup. Begitu pula tentunya, bila orang merasa atau memposisikan diri melarikan diri dari masalah yang dihadapi, kemudian tidak menghadapi masalah lagi, maka sebenarnya dia telah membawa dirinya ke dekat pada akhir kehidupan. Ternyata hidup memang lebih banyak berasal dari tantangan, berasal dari masalah. Bila masalah dan tantangan sudah tidak ada lagi, maka bersiaplah anda untuk menuju satu setengah meter dibawah permukaan tanah.
Itulah ternyata Hidup dan Tantangan hidup, yang dapat dipelajari dari Ikan Tuna.
Mari hidup, mari hadapi masalah, dan mari hadapi tantangan ! Bravo !
Jakarta 2 Februari 2011
Chappy Hakim
7 Comments
Tuna inspiratif, Bang.
Satu yang menarik ketika situasi saya coba balik bukan dalam konteks ikan tuna-ikan tuna terhadap hiu, tetapi hiu terhadap ikan tuna-ikan tuna. Satu masalah terhadap banyak subyek.
Satu waktu, ijin ngelink. Salam
what an inspiring & encouraging story.. thanks for sharing pak chappy..
tulisan bapak mengenai “telur dan wortel yg dicelupkan ke dalam air panas” beberapa tahun yl juga banyak membantu saya, terutama bila sedang mengalami ‘ujian’ kehidupan dari YME..
sekali lagi terimakasih pak chappy.
salam,
susan
Terimakasih kembali !
Terimakasih , silahkan dan Salam !
I usually was dreaming just about university success, but,did not know how to do it. Thus, one my friend recommended to buy the customized essays at the essay samples service and that helped. As result, I have supreme essays.
Do you want to get resume writer, that fit the area of research you desire?. You can count on our resume writers, as you trust yourself. Thanks because that is the useful information
Thanks very much for the superior release referring to this good topic! Do you utilize the article submission for that?