Pada saat dilaksanakannya “Half Day Seminar” di Shangri-La Hotel Jakarta, bulan November tanggal 29 tahun 2006, Prof. Michael Porter, the world most influential business strategy guru, mengatakan sebagai berikut :
Di tahun 1980-an , China dan India adalah merupakan Negara yang relatif tertutup dan tidak masuk dalam jajaran Negara maju. Relatif tertutup dalam pengertian, tidak menarik selera para investor, tidak masuk jajaran Negara maju dalam arti, memiliki daya saing yang rendah. Sementara itu Negara Republik Indonesia di tahun 1980-an adalah merupakan Negara yang relatif terbuka dan termasuk dalam jajaran Negara maju.Sekali lagi pengertian terbuka disini adalah menarik sekali bagi para investor asing, dan masuk dalam jajaran Negara maju dalam konteks, memiliki daya saing yang tinggi.
Memasuki tahun 2000-an, maka kondisi seperti tadi itu, ternyata kemudian berbalik. India dan China, saat ini telah menjadi Negara maju dan terbuka, sedangkan Negara Republik Indonesia telah menjadi Negara yang tertutup dan tidak atau kurang memiliki daya saing.
Indonesia telah menjadi relatif tertutup, antara lain sebagai akibat dari munculnya Undang-undang tentang tenaga kerja yang sangat berpihak kepada buruh, serta kondisi yang sangat amburadul dari begitu bebasnya orang-orang melakukan mogok kerja dan demonstrasi.Sementara kepastian hukum dan ribetnya berurusan dengan birokrasi telah menghilangkan selera orang untuk menanam modal disini.
Indonesia telah menjadi Negara yang tidak lagi memiliki daya saing, karena banyak Negara-negara kecil dikawasan Asean dan sekitarnya, telah berhasil dengan sukses menciptakan kondisi yang jauh lebih kondusif bagi para investor asing yang datang ke negaranya.Kepastian dan penegakkan hukum , serta begitu sederhana dan mudahnya prosedur dalam memperoleh ijin usaha serta upah buruh yang murah telah menjadikan Vietnam, misalnya, sangat mengiurkan bagi para investor asing.Demikian pula yang terjadi dibeberapa Negara lainnya.
Sampai disini, kemudian muncullah beberapa istilah yang menyebutkan Indonesia sebagai Negara yang under development country.
Peter Drucker
Professor Peter Ferdinand Drucker, seorang konsultan manajemen yang ulung serta kolumnis tetap di The Wall Street Journal selama lebih dari 20 tahun, mengatakan sebagai berikut :
Di dunia ini pada dasarnya tidak mengenal Negara –negara yang well developed dan Negara-negara yang under developed. Yang ada sebenarnya adalah negara-negara yang Well Managed dan Negara-negara yang “Poorly managed”.
Jadi untuk sementara, kita sudah sampai pada kesimpulan bahwa aspek manajemen, adalah merupakan salah satu penyebab dari kondisi Indonesia yang sampai dengan saat ini belum maju atau belum sejahtera.
Dengan demikian , kesimpulan Michael Porter tentang Indonesia di tahun 2006 tersebut adalah semata memberikan peringatan kepada kita semua bahwa posisi Indonesia di tahun 2000-an adalah pada posisi yang tidak maju, daya saing nya rendah serta relatif tertutup, kurang diminati investor asing.
Bagaimana tentang tinjauan mengenai negara maju atau tidak maju…….. akan diuraikan pada tulisan berikutnya,.