Mantan Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal (purnawirawan) Chappy Hakim mengatakan tak sembarang pilot bisa bergabung dalam Tim Jupiter, tim aerobatik milik TNI AU. Menurut Chappy, Tim Jupiter diisi oleh sejumlah pilot terbaik TNI Angkatan Udara.
“Mereka adalah instruktur terbang di TNI AU, jadi bukan pilot biasa,” kata Chappy ketika dihubungi Tempo, Senin, 16 Maret 2015.
Bahkan, meski sudah menyandang predikat instruktur penerbangan, anggota Tim Jupiter harus melakukan latihan terbang tingkat lanjut. Terutama untuk melatih gerakan akrobatik di udara dan terbang dalam satu formasi.
Menurut Chappy, tak mudah menggabungkan kemampuan akrobatik udara dengan terbang berformasi. Pilot harus bisa terbang dengan manuver yang sulit tapi dalam posisi saling berdekatan.
“Jadi pilot aerobatik itu sangat berisiko. Walhasil, perlu latihan yang sangat matang,” ujarnya.
Karena itulah, hampir setiap angkatan udara di dunia punya tim aerobatik. Selain mampu menyuguhkan hiburan di udara, tim aerobatik menjadi kebanggaan setiap angkatan udara. “Seakan menunjukkan seberapa hebat pilot tempur suatu negara,” kata Chappy.
Kemarin, dua pesawat jenis KT-1B Wong Bee milik Tim Jupiter Indonesia jatuh dan terbakar di sekitar Bandar Udara Internasional Langkawi. Penyebabnya, sayap kedua pesawat itu bersenggolan sehingga kehilangan kendali.
Insiden tersebut terjadi saat delapan pesawat Jupiter menggelar gladi bersih untuk pameran Langkawi International Maritime & Aerospace 2015. Pameran LIMA akan digelar pada 17-21 Maret mendatang. (Tempo.co)
1 Comment
Justru karena itu, saya mengusulkan agar di TNI AU dibuat lebih dari 1 tim aerobatik untuk tiap jenis pesawat; sehingga ada semacam “persaingan sehat” antar tim. Disamping itu tim aerobatik akan menghasilkan pilot2 yg andal ..
Saya usul setidaknya ada lebih dari 1 tim aerobatik dengan pesawat KT 1 dan juga dengan pesawat T50i.