Malam tadi, masih tanggal 24 Februari 2010, saya menemani isteri yang alumni UI untuk memenuhi undangan menyaksikan “Konser Cinta Untuk Negeri” yang pertama di tahun 2010. Ini adalah sebuah pagelaran dari tim Paduan Suara Alumni Universitas Indonesia/PSAUI yang mempersembahkan lagu-lagu daerah dari seluruh pelosok Nusantara.
Pada Kartu undangan tertera : Rektor Universitas Indonesia Prof,Dr, der Soz, Gumilar Rusliwa Somantri, mengharapkan dengan hormat kehadiran Bapak/Ibu/Saudara/i pada acara : “Konser Cinta Negeri” oleh Paduan Suara Alumni Universitas Indonesia.
Konser Cinta Negeri dilaksanakan di Auditorium PT,PLN Persero Gedung Utama Lantai 3 Jl. Trunojoyo Blok M I/135, Jakarta Selatan. Sangat disayangkan Sang Rektor sendiri, yang mengundang seperti tertera dalam kartu undangan, berhalangan hadir karena masih bertugas di Luar Negeri.
Kebetulan, saya dan isteri mendapat tempat duduk di Meja 5, bersama sepasang tamu dari Swiss disisi kiri saya, sementara disisi kanan hadir Bapak Aristides Katoppo yang berdampingan dengan Halida Hatta, alumni UI yang juga seorang pianis handal.
Acaranya sendiri berjalan lancar, yang dimulai sejak pukul 1900 wib dengan Ramah Tamah diruang samping dari Auditorium lengkap berikut sajian makanan ringan. Lebih kurang pukul 1930, acara dimulai dengan prosesi masuknya kelompok PSAUI kedalam gedung pertunjukan yang diiringi nyanyi bersama lagu Gaudeamus Igitur.
Setelah beberapa kata sambutan antara lain oleh Rektor UI yang berupa video rekaman beliau, dan Ketua PSAUI Maudy Warouw acara dilanjutkan dengan penyerahan CD secara simbolik kepada perwakilan SD Negeri dan Swasta se-Indonesia. Setelah itu maka didendangkanlah lagu-lagu daerah dari berbagai pelosok Nusantara. PSAUI dalam melantunkan lagu-lagu daerah ini dibantu oleh iringan dari Dyah & D’chambers Orchestra.
Sebagai lagu pembuka PSAUI dengan Conductor Dyah Ratna Permatasari menyajikan lagu Genderang Universitas Indonesia. Sebuah lagu yang merupakan ciptaan Godfried Sitompul almarhum, dengan lirik oleh Husseyn Umar, seorang jebolan UI yang pernah menjabat antara lain sebagai Direktur Utama PT PELNI. Seperti diketahui dalam lirik tersebut ada kata-kata bagus sekali yaitu “Buku, Pesta dan Cinta”. Sebuah ungkapan menarik dan pasti tidak berhubungan dengan atau dari representasi Tri Darma Perguruan Tinggi.
Disampaikan pula bahwa salah satu target dari PSAUI ini adalah melestarikan dan menyebarluaskan ulang lagu-lagu daerah dengan jalan mengabadikannya dalam bentuk CD untuk kemudian dibagi gratis kepada seluruh SD di Indonesia baik negeri maupun swasta. Satu upaya mulia yang kiranya sangat patut diacungi jempol dan tentu saja harus didukung sepenuhnya.
Berbagai lagu daerah disajikan malam itu antara lain Sepasang Mata Bola ciptaan Ismail Marzuki, Warung Pojok, Bubuy Bulan, Ditepinya Sungai Serayu ciptaan Soetedja, Tanduk Majeng dan lain-lain.
Menarik sekali, hadir ditengah-tengah hadirin adalah Ibu Mahar Mardjono, isteri almarhum Professor Mahar Mardjono, mantan Rektor UI semasa Paduan Suara UI pertamakali dibentuk. Beliau diusianya yang delapan puluhan, masih sangat jelas dalam mengutarakan “kesan dan pesan” nya yang antara lain berkata: Saya sangat mengagumi kegiatan yang dilakukan oleh PSAUI ini, saya sendiri dikalangan teman-teman seusia masih tetap bernyanyi. Kami tergabung dalam paguyuban Asta Dasa Guna, kami tidak “gentar” menyanyi akan tetapi memang sudah “gemetar” dalam bernyanyi. Namun, sambung beliau, semua itu tidak jadi mengapa, karena yang mendengarkan pun, sudah tidak bagus lagi pendengarannya.
Pernyataan beliau, sebagai seorang yang sudah sangat senior, kedengarannya memang seperti bergurau, namun bila dicermati lebih jauh didalamnya terkandung makna yang mendalam dalam konteks memberikan “motivasi” bagi “the next and young generation” untuk tetap semangat. pantang mundur !
Selesai pagelaran, para hadirin diajak untuk sekali lagi beramah tamah sambil menikmati santap malam diruang samping Auditorium. Diruang ini saya dan isteri sempat berjumpa dengan ibu Fuad Hassan, isteri dari Mantan Menteri Pendidikan Republik Indonesia Prof.DR, Fuad Hassan. Isteri saya mengenal beliau karena isteri saya adalah salah satu dari sekian banyak murid Bapak Fuad Hassan, saya sendiri mengenal baik salah satu putranya Amris Hassan yang saat ini tengah menjabat Duta Besar Indonesia di New Zealand , maka terlibatlah kami bertiga dengan pembicaraan yang penuh dengan nostalgia. Nostalgia yang tentunya penuh pula dengan apa yang terukir dalam salah satu baris di lirik lagu Genderang UI ciptaan Husseyn Umar : “Buku, Pesta dan Cinta”.
Sepulang dari Konser Cinta Negeri, ditempat tidur, dalam kepala saya terngiang-ngiang kembali indahnya rangkaian lagu-lagu daerah dari segenap pelosok Nusantara tadi, yang beberapa waktu lalu, sempat nyaris satu persatu pindah ke negara tetangga. Lagu-lagu yang sekali lagi, dengan upaya PSAUI harapannya tentu akan terus berkumandang terutama dibanyak lembaga pendidikan kita agar dapat menjadi lestari.
Lestari antara lain dalam kemasan Buku, Pesta dan Cinta dalam merajut kejayaan untuk masa depan !
Bravo PSA Universitas Indonesia!
1 Comment
Yth Bapak,
Mohon kali lain sudi untuk menyalami tamu dari Swiss dengan ucapan “Gruezi Wohl, yaaa”. Meskipun tidak saling kenal, negeri mereka adalah pendiri institusi tempat kami belajar n bekerja. S/d hari ini kami dalam dunia pendidikan banyak mendapatkan hikmah berlimpah ruah dari pendirian institusi ini. Dan mereka dapat apa? financially almost nothing….
Terimakasih atas tulisan Bapak yang selalu menginspirasi kami. Mohon untuk tetap terus menulis, demi negeri kita….
SEMANGAT PAGI !!!!