Petang hari itu, selasa tanggal 11 Juni 2019, Prof Salim Haji Said, Guru Besar pada Universitas Pertahanan menelepon saya pada saat perjalanan di dalam mobil pulang ke rumah. Pak Salim menanyakan tentang kabar saya yang sudah cukup lama tidak hadir pada pertemuan mingguan Institute Peradaban di Tebet. Sejak saya meluncurkan Pusat Studi Air Power pada Januari 2019 memang saya menjadi kesulitan untuk membagi waktu hadir pada pertemuan mingguan Institute Peradaban (IP). Selain itu karena pertemuan mingguan IP yang kebetulan sekali berlangsung di hari Rabu siang, maka menjadi persoalan lagi bagi saya untuk dapat menyempatkan diri hadir turut berdiskusi tentang berbagai macam hal yang menyangkut perhatian IP menyumbangkan pemikiran positif bagi negeri ini dalam upaya menuju ke “peradaban” atau civilization. Persoalannya adalah jadwal saya di hari Rabu malam tidak bisa ditinggalkan yaitu prosesi “ngamen” di QiLounge Hotel Sultan. Prof Salim memaklumi dan juga mengetahui tentang kegiatan saya tersebut yang kebetulan gagasan itu saya lontarkan ketika meluncurkan buku saya bulan Desember tahun lalu, dimana beliau juga hadir.
Pembicaraan berkembang, dan intinya adalah meminta kesediaan saya untuk berbagi, memberikan ceramah singkat di pertemuan IP hari Rabu esok, tanggal 12 Juni 2019 pukul 14oo wib. Tentu saja topik yang diajukan oleh Pak Salim tentang isu penerbangan yang sedang hot belakangan ini yaitu harga Tiket Mahal dan ide Mendatangkan Maskapai Asing untuk melayani rute domestik. Judul yang diberikan kepada saya, sesaat setelah saya sanggupi dikirim melalui WA oleh Staf IP bertajuk : Industri Maskapai Penerbangan Menarik Perhatian Publik Terkait Lonjakan Harga Tiket Pesawat.
Demikianlah di Hari Rabu itu, acara saya menjadi sangat padat, karena pada hari yang sama di pagi hari saya menghadiri pertemuan bulanan ke 6 Pusat Studi Air Power Indonesia yang digabung dengan sesi Halal Bihalal bagi para pesertanya, siang hari berbagi di IP dan malam harinya “ngamen” di QiLounge. Beberapa teman memang telah memberikan banyak komentar tentang kesibukan saya yang terlihat “lebih sibuk” di saat sudah memasuki masa pensiun atau purnawira. Tidak terasa memang, bahwasanya saya sudah pensiun dalam waktu yang cukup Panjang yaitu 14 tahun. Tidak ada beban sama sekali bagi saya, karena saya memang senang mengerjakan kegiatan yang “berbagi” sifatnya tentang apa saja yang saya ketahui kepada siapa saja. Rabu siang itu saya menyajikan presentasi singkat tentang perkembangan dunia penerbangan Indonesia pada umumnya, terutama dalam hal masalah harga tiket yang menjadi mahal dan munculnya ide mendatangkan Maskapai Penerbangan Asing untuk rute Domestik. Presentasi saya berlangsung 58 menit dan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab lebih kurang 45 menit.
Terimakasih banyak Prof Salim Said dan seluruh peserta diskusi di IP, atas kesempatan dan perhatian yang diberikan kepada saya. Semoga kesemua itu bermanfaat menambah perbendaharaan pengetahuan kita bersama dalam upaya turut berkontribusi dalam keperdulian meyumbangkan pemikiran bagi para penentu kebijakan di negeri tercinta, Amin YRA.
Jakarta , Senin 17 Juni 2019
Chappy Hakim