APABILA kita perhatikan, banyak teman-teman kita, atau bahkan mungkin kita sendiri mempunyai kebiasaan yang rada-rada aneh. Banyak orang , bila memilih untuk membeli jam tangan, maka biasanya, kalau bisa mencari yang “waterproof. Lebih lagi, kalau bisa membeli yang “water resistance” sampai dengan kedalaman 100 atau sampai 500 meter dibawah permukaan air laut. Dengan penuh kebanggaan, dipakai lah jam tangan tersebut dan berusaha menerangkannya kepada semua teman-temannya bahwa dia memakai jam tangan yang tahan untuk masuk air sampai kedalaman 100 meter.
Aneh nya, pada waktu dia mau berenang, jam tangannya di buka terlebih dahulu karena takut terkena air. Masih mendingan, ada lagi yang dengan sangat hati-hati, membuka jam tangannya itu, yang tahan untuk masuk air 100 meter, pada waktu dia akan mencuci tangan di wastafel. Jadi, untuk apa dong, membeli dengan harga yang mahal, jam tangan yang tahan masuk air sampai dengan kedalaman 100 meter, akan tetapi untuk cuci tangan saja, harus di lepas dulu. Kalau memang begitu, ya beli aja jam tangan yang murah harganya yaitu jam tangan yang kalau terkena air bisa jadi rusak.
Ada lagi, teman saya membeli karpet bagus sekali, dan tentu saja mahal harga nya. Karpet ini dibeli khusus untuk dipasang di kamar`tamu. Memang, ternyata karpet itu kelihatan bagus sekali. Kombinasi warna-warna nya, dan juga kehalusan permukaannya sangat mengagumkan. Hasil kerja tangan yang terampil, yang pasti saja memakan waktu yang sangat lama untuk membuat nya. Dengan demikian memang menjadi logis apabila karpet tersebut mahal harganya.
Akan tetapi, apa yang terjadi. Semua orang yang datang ke rumah nya , di larang untuk menginjak karpet tersebut. Orang harus berjalan melipir di samping karpet mahal tersebut. Dia sendiri bila terpaksa harus berjalan diatas karpet itu, maka dia membuka terlebih dahulu sepatu atau sandal nya. Bagamana ini, karpet diletakkan di ubin, akan tetapi tidak boleh di injak. Memang sih, harga nya mahal. Tetapi seyogyanya bila memang tidak boleh di injak ya jangan di letakkan dibawah. Mungkin, ya tempel aja di tembok begitu, atau sekalian di tempel di plafon rumah supaya aman.
Ada lagi nih, kalau kita memperhatikan kantor-kantor besar yang megah, maka biasanya memiliki pintu gerbang yang megah pula dan bagus sekali lengkap dengan aspal hot mix yang halus sebagai jalan untuk melintas nya. Tidak jarang, dilengkapi pula dengan pos jaga yang cantik dan bersih. Akan tetapi apa yang terjadi. Semua orang, terlebih tamu-tamu yang datang berkunjung , ternyata tidak di perkenankan untuk melewati pintu gerbang yang bagus tersebut. Biasanya, disamping pintu gerbang itu ada dibuat jalan kecil yang jelek, dan diperuntukkan bagi orang, pegawai dan tetamu yang keluar masuk. Dengan demikian, menjadi tidak jelas, apa yang menjadi penyebab dibuat nya pintu gerbang yang “wah”, bersih dan megah, akan tetapi tidak boleh di lalui ? Alasannya, supaya kebersihan nya tetap terpelihara.
Seorang sahabat saya, isterinya punya hobi berbelanja, piring dan sendok garpu yang bagus-bagus. Bagus terukir indah dengan motif yang sangat artistik. Tentu saja semua itu mahal harga nya. Namun sahabat saya itu, sehari-hari ya, makan dengan beralaskan piring hadiah “rinso” atau merek sabun colek lainnya dan juga sendok garpu murahan yang bila tidak hati-hati menggunakannya, bisa bengkok. Jadi, kemana gerangan, piring dan sendok garpu yang indah dan mahal itu pergi nya. Ternyata , dijadikan pajangan di lemari yang bagus dan diletakkan di ruang tamu dengan penuh kebanggaan. Makan sehari-hari ? ya…. Pakai piring hadiah sabun colek saja, atau bahkan mungkin ya pakai tangan saja, kan aasyik. Sekali lagi dengan demikian, menjadi kurang jelas, maksud nya kerap membeli piring dan sendok garpu yang mahal-mahal dan indah itu.
Terus, bagaimana ? Ya nggak gimana-gimana, namanya juga kan “ayo merenung sejenak” gitu. EGP!