Anak muda selalu identik dengan sesuatu yang dinamis, energik, penuh semangat atau spirit. Di samping itu juga menyimpan kekuatan yang dapat diandalkan, memiliki tenaga yang kuat, stamina dan ausdauer. Mereka menyimpan impian atau dream atau cita-cita yang nun jauh disana. Anak muda selalu saja di lihat berada pada masa yang penuh dengan pemikiran-pemikiran ideal. Anak muda pada umumnya adalah idealis, mereka relatif masih bersih dari pikiran-pikiran yang menyimpang.
Anak muda selalu menginginkan yang terbaik, yang the best yang dapat mereka peroleh.
Keistimewaan dari kondisi anak muda ini tergambar jelas dari misalnya saja satu tim Sepak Bola. Mereka pasti berusia muda, sampai dengan usia 25 atau 30 tahun, biasanya mereka sudah harus berhenti karena faktor umur. Hampir semua kegiatan yang menyangkut terutama sekali dengan kekuatan fisik, pasti dikuasai oleh para pemuda. Dalam perang dunia, RAF, Angkatan Udara Inggris bahkan mempunyai satu skadron bomber yang para Pilotnya harus berusia 17 sampai dengan 23 tahun saja dan belum kawin. Disini memang diperlukan semangat dan kekuatan fisik prima dari anak muda untuk dapat menjalankan misinya dengan tidak terkendala banyak pertimbangan. Usia muda seseorang adalah memang merupakan “golden period of time” dimana mereka yang dapat memanfaatkannya dengan baik, maka dia akan berguna bagi orang lain dan sekaligus sebagai bekal hidupnya nanti di hari tua.
Seiring dengan perjalanan hidup, tidak dapat dihindarkan bahwa mereka akan berhadapan dengan banyak hambatan, aral melintang dan banyak lagi yang kesemuanya itu berujud sebagai satu realita, satu kenyataan hidup. Disinilah kemudian, wajar saja muncul keluhan-keluhan dan atau komplain terhadap apa yang mereka hadapi itu. Disinilah kemudian muncul protes atau sejenis pemberontakan terhadap apa saja yang dianggap oleh mereka sebagai hambatan atau halangan atau bahkan mungkin sebagai satu ketidak-adilan.
Dari pertemuan di persimpangan jalan antara keinginan dan kenyataan itulah maka muncul satu sikap yang secara umum dapat disimpulkan sebagai satu keinginan untuk berubah. Mereka mendambakan satu perubahan.
Tentang pemuda dan anak muda, Bung Karno menguraikannya seperti ini: “Gantungkanlah cita-citamu setinggi bintang dilangit.” dan juga dikatakan dengan “Seribu orang tua hanya dapat bermimpi, akan tetapi satu orang pemuda dapat mengubah dunia.”
Jakarta 15 Januari 2012
Chappy Hakim
3 Comments
numpang satu lagi pa’. Bung karno berkata, “Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 1 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia.”
Pak Chappy ,mohon ijin share link artikel Bapak ke twiter saya Pak 🙂
Silahkan, dengan senang hati, asalkan tetap disebut sumbernya !