Apabila masyarakat penerbangan membicarakan tentang Air Show, maka ada dua pagelaran Air Show yang menguasai dunia saat ini yaitu Paris Air Show dan Farnborough Air Show. Kedua Air Show itu berlangsung setiap tahun secara bergantian.
Paris Air Show diselenggarakan oleh Pemerintah Perancis di tahun ganjil, sedangkan di tahun genap, pemerintah Inggris menjadi tuan rumah Air Show yang diselenggarakan dengan nama Farnborough Air Show.
Lebih kurang 10 tahun belakangan ini, maka untuk menampung pesatnya kawasan Pasifik dalam berkecimpung dalam teknologi kedirgantaraan, serta menimbang Paris dan Farnborough terlalu jauh untuk didatangi, maka Pagelaran Air Show pun berkembang sesuai tuntutan.
Ditahun Ganjil, katakanlah tahun 2009 ini, maka akan diselenggarakan Air Show oleh Pemerintah Malaysia dan ditahun genap, 2008 dan 2010 nanti, Singapura yang akan mempagelarkan pameran udara yang setingkat dengan Paris dan atau Farnborough.
Air Show di Lima, ternyata bukan Air Show yang diselenggarakan oleh Pemerintah Peru dengan ibukotanya Lima, akan tetapi justru satu “world class” Air Show” yang diselenggarakan di Langkawi. Langkawi adalah sebuah pulau didekat semenanjung Malaysia, yang konon merupakan tempat Mahatir Muhamad berasal. Langkawi telah dibesarkan sebagai pulau resort untuk menyaingi Bali dibidang pariwisata kawasan tropis, namun karena tidak begitu berhasil maka pemerintah Malaysia mengembangkannya dengan satu even dua tahunan sekali dengan nama LIMA.
LiMA adalah singkatan dari Langkawi International Maritime and Aerospace exhibition. Maka dengan demikian, pelahan tetapi pasti, gejalanya pesta pameran udara internasional akan bergeser dari Perancis dan Inggris ke Malaysia dan Singapura. Tanggal 1 sampai dengan 5 Desember 2009 (tahun ganjil) kita akan dapat menyaksikan pameran udara di Langkawi Malaysia, dan nanti di tanggal 2 sampai dengan 7 Februari 2010 (tahun genap) pameran udara ada di Singapura. Ini adalah, katanya, ide brilian dari Lee Kuan Yew dan Mahatir Muhamad, dua Leader yang penuh “visi”.
Bagaimana Indonesia ?
Sebenarnya, dari sumber-sumber yang layak dipercaya dari kalangan komunitas penerbangan di kawasan Asean, kedua Air Show di Malaysia dan Singapura sebenarnya adalah dipicu oleh penyelenggaraan Indonesia Air show di tahun 1986 di Kemayoran dan Indonesia Air Show tahun 1996 di Cengkareng. Kedua Air Show yang sukses diselenggarakan oleh Indonesia itu telah membangunkan inspirasi Singapura untuk mengambil alih pusat kedirgantaraan Asean dikawasan Pasifik ini. Tentu saja langkah tersebut segera saja dijawab oleh Malaysia yang tidak mau kalah dengan Singapura.
Nah begitulah, sebenarnya kesuksesan penyelenggaraan Air Show di Singapura dan Malaysia belakangan ini, sebenarnya berada dalam benang merah ide dan prakarsa Indonesia. Sayangnya kini sudah tiada lagi Indonesia Air Show. Sedihnya kita tidak lagi terkenal dengan ide dan gagasan cemerlang dalam “visi” memajukan kesejahteraan masyarakat dunia akan tetapi justru tenggelam dalam gonjang ganjing dan heboh yang tidak perlu seperti kasus “Anggodo”.
Jangankan Air Show, bahkan dalam membangun satu Negara yang berdaulat dan terhormat, sebenarnya Malaysia dan Singapura ter-inspirasi dari berdirinya Republik Indonesia di tahun 1945 yang diproklamasikan oleh Soekarno Hatta.
Soekarno dan Hatta, dua pemimpin Indonesia yang menginspirasi banyak tokoh dibanyak negara didunia teutama di kawasan Asia dan Afrika untuk memerdekakan negaranya, termasuk Lee Kuan Yew dan Mahatir Muhamad !
Ironisnya, sekarang ini banyak orang berpendapat bahwa dalam kenyataannya adalah, kebanyakan negara itu terutama kedua negara, Singapura dan Malaysia justru telah menjadi negara yang jauh lebih maju dari pada Indonesia ? Apa benar?
Singapura 23 Nopember 2009