Vienna atau Wina adalah ibukota dari Republik Federal Austria.Bagi banyak orang, mendengar nama Wina maka serta merta pikiran akan terbawa arus akan mashurnya nama Wina dengan aroma musik klasiknya, musik “Walz” nya.Ya, memang benar, Wina telah atau sering dijuluki sebagai Kota Walzatau Walzer Stadt.Apabila di Solo, dengan Sungai Bengawan Solonya telah membuat seorang Gesang melahirkan lagu dengan langgam keroncong terkenal berjudul “Bengawan Solo”, maka di Wina tempat mengalirnya sungai Donau telah membuat Johann Strauss menciptakan lagu walz paling beken “The Blue Donau” yang terkenal itu.
Kota Wina berpenduduk sekitar 2 Juta jiwa atau 20% dari seluruh penduduk Austria.Wina atau Wien, merupakan Negara bagian terkecil dari 9 buah propinsi yang ada di Austria.Kota Wina sendiri terdiri atas 23 distrik dan nama-nama distrik tersebut dapat dilihat atau diketahui di depan nama jalan.Wina terletak dibagian timur kawasan Negara Austria sekaligus berada ditengah wilayah Negara bagianNiederosterreich (Lower Austria), dengan hanya berjarak lebih kurang 60 km saja dari perbatasan dengan Hongaria, Ceko dan Slovakia.
Nama kota Wina berasal dari Vedunia yang sejak 2000 tahun sebelum masehi daerahnya sudah menjadi penampungan suku Kelten.Sementara itu pada 15 tahun sebelum masehi daerah sekitar sungai Donau dikuasai oleh bangsa Romawi dibawah kekaisaran Agustus dan kemudian pada abad pertama sesudah masehi, dijadikan pangkalan militer Vindobona dengan 5000 tentaranya.Kota Wina baru berkembang dengan pesat setelah berada dibawah kekuasaan Kaisar Marcus Aurelius dan Kaisar Probus.
Demikian berkembang kekuasaan Kaisar yang silih berganti, sampai pada tahun 1938 Hitler menduduki Austria dan secara paksa menjadikannya bagian dariNegara Jerman.Dalam perang dunia ke 2, banyak sekali bangunan, perumahan dan kawasan industri yang hancur berantakan, dan pada tahun1945 pasukan sekutu menduduki Wina.Pasca perang dunia keduasampai dengan tahun 1955 Austria diduduki oleh empat Negara besar yaitu Amerika Serikat, Uni Soviet, Inggris dan Perancis.
Negara Austria dengan luas wilayah 83.870 km persegi berpenduduk tidak lebih dari 10 juta jiwa, memiliki GDP per kapita sebesar US $ 32.800.Ibukotanya Wina, disamping New York, Jenewa dan Nairobi merupakan salah satu dari empat lokasi Markas Besar PBB.Lebih dari 4000 orang dari 100 negara bekerja di badan-badan PBB yang bermarkas di Wina, dengan sekitar sepertiganya berasal dari Austria sendiri.Badan-badan internasional tersebut terdiri dariUnited Nation Office at Vienna (UNOV), United Nation Office on Drug and Crime(UNODC), International Atomic Energy Agency (IAEA), United Nation Industrial Development Organization (UNIDO), dan Preparatory Commission for the Comprehensive Nuclear-Test-Ban Treaty Organization(STBTO).
Wina, terkenal sebagai tempat tujuan wisata yang didambakan banyak orang.Sebagai salah satu kota tua di Eropa, Wina memiliki obyek menarik dan mempunyai nilai budaya tinggi, antara lain :
Stephansdom, Gereja Katedral Stephanus yang dibangun tahun 1137 dan selesai tahun 1455.Gereja dengan bentuk Gotik ini terletak di pusat kota Wina.
Istana Hofburg.Sebuah bekas Istana musim dingin Kaisar Austria.Sekarang digunakan sebagai Istana Presiden, Kantor Pemerintah, museum musik dan museum etnologi yang disebut sebagai “Museum fur Volkerkunde”.Di Museum ini ada ruang Indonesia dan perpustakaanserta sejumlah literatur tentang Negara kita.
Ringstrasse.Merupakan jalan lingkar sepanjang 6.5 Km yang mengelilingi kota Wina.Dahulu kala, jalan lingkar ini adalah berujud pagar benteng kota Wina.Disepanjang jalan ini dapat dijumpai banyak bangunan kuno, antara lain Votivkirche atau gereja persembahan yang dibangun sekitar tahun 1856 hingga 1879.Gedung-gedung tua di kota Wina pada umumnya dihiasi dengan banyak patung-patung dan beberapa dilengkapi pula dengan air mancur yang sangat indah.Kota Wina seakan sebuah museum kota dengan koleksi barang kesenian bernilai tinggi antara lain berupa patung yang berserakan di gedung-gedung serta sudut-sudut kota.Atmosfer “seni” sangat mengemuka terasa dalam hati yang diantar oleh pemandangan karya seni kuno disekeliling kota.
Istana Schonbrunn,Istana musim panas Kaisar Austria yang dibangun pada tahun 1700-an.Penuh dengan ukiran dan lukisan didindingnya.Sebagian istana ini telah dijadikan museum dengan koleksi benda peninggalan kerajaan Austria berupa pakaian kerajaan, lukisan, alat rumah tangga dan lain-lain.Dibagian lain terdapat pula kawasan taman bunga yang indah dan asri, berwarna-warni.Sebuah kebun binatang tertua didunia, dibangun tahun 1752 terdapat pula disini.
Istana Belvedere.Terletak di selatan kota Wina, sebagai istananya Prinz Eugen Von Savoyen, Panglima Tentara Kekaisaran Austria yang menghadang serangan Turki di tahun 1683.
Yang sangat istimewa dari kota Wina, adalah sistem transportasi umum bagi masyarakat menengah kebawah.Ada yang mengatakan bahwa, bila kita ingin mengetahui : seberapa baik suatu pemerintahan mengatur negaranya, maka tolok ukur nya adalah lihat saja “sistem transportasi” nya.Angkutan umum adalah barometer atau “show room” dari kualitas suatu pemerintahan.Tidak akan pernah dijumpai suatu negara yang sejahtera, dengan sistem angkutan umum yang amburadul.Demikian pula tidak akan pernah ada negara amburadul yang memiliki sistem angkutan umum yang tertib.
Di Wina terdapat beberapa moda angkutan umum, yaitu Bus, kereta cepat/schnellbahn, trem/strassenbahn, kereta bawah tanah/U-bahn dan taksi.Angkutan umum ini tidak dilengkapi dengan kondektur, dan bahkan untuk distasiun kereta cepat dan bawah tanah tidak dilindungi oleh pagar pembatas.Setiap orang bisa masuk dengan leluasa, termasuk yang tidak memiliki tiket.Karcis penumpang berlaku sangat praktis, satu untuk semua atau Ein Fur Alles.Beli satu tiket, berlaku untuk satu jam dan dapat digunakan untuk apa saja dan kemana saja dan tidak diperiksa.Ada pula tiket berlangganan yang sangat murah harganya.Ada pula yang berlaku untuk 1 minggu, satu bulan dan seterusnya.
Pemeriksaan tiket tidak selalu dilakukan secara rutin, akan tetapi sewaktu-waktu pemeriksaan acak dilakukan para petugas kendaraan umum pemda yang tidak berseragam atau berpakaian preman.Yang kedapatan tidak memiliki tiket terkena “penalty” cukup berat yaitu denda sebesar 60 Euro, sekitar 100 US dollar atau lebih kurang 1 juta rupiah.
Jakarta, ditahun 1950-an juga memiliki Trem Kota, yang melintas antara lain didepan Istana Negara, menuju Senen sampai ke Jatinegara. Lintas lainnya, ada yang sampai stasiun Kota dan juga Tanjung Priok.Kurang jelas alasannya mengapa, lebih kurang sekitar tahun 1960-an Trem Jakarta dihapus, dan jadilah sekarang ini Jakarta sebagai “lautan motor”.Ide yang sangat “out of the box” dan benar-benar telah menjadi “out of control”.Silahkan untuk dinikmati bersama.