Pada hari Selasa tanggal 18 Februari 2020 telah berlangsung pertemuan bulanan Pusat Studi Air Power Indonesia (PSAPI) di Ruang Rapat kantor PPAU (Perhimpunan Purnawirawan Angkatan Udara) Persada Purnawira Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta. Pertemuan kali ini adalah pertemuan yang ke 2 di tahun 2020 dan merupakan pertemuan ke 14 sejak didirikannya PSAPI di Bulan Januari 2019 yang lalu.
PPAU bertindak sebagai tuan rumah untuk pertemuan bulan Februari ini, yaitu atas prakarsa Ketua Umum PPAU Djoko Suyanto yang sangat mendukung keberadaan PSAPI dari sejak awal. Pada kata sambutannya, Ketum PPAU menggaris bawahi tentang kesediaan PPAU mendukung kegiatan-kegiatan PSAPI kedepan.
Pertemuan bulanan PSAPI yang berlangsung di ruang rapat PPAU tersebut dimulai tepat pada pukul 1000 wib dengan acara pembahasan beberapa topik “hot issue” yang tengah berkembang belakangan ini yaitu tentang hubungan bilateral Ri – China yang sempat memanas terkait dengan kehadiran kapal-kapal China serta Coast Guard nya di perairan Laut China Selatan dekat dengan Natuna. Berikutnya adalah pembahasan mengenai kehadiran Runway ke 3 di SHIA (Soekarno Hatta International Airport) dan terakhir tentang evakuasi lintas negara yang dilakukan dalam rangka “Corona Virus” yang tidak menggunakan “pesawat negara” atau “state aircraft” sebagaimana lazimnya dilakukan.
Untuk Topik hubungan bilateral RI-China tampil sebagai pembicara utama adalah Duta Besar Imron Cotan, sedangkan untuk issue Runway ke 3 SHIA, Capt Shadrach Nababan yang menguraikannya. Topik evakuasi lintas negara yang sedianya akan dijelaskan langsung oleh Kadispen AU, pada kesempatan tersebut diwakilkan oleh Kolonel Yuris. Secara garis besar penjelasan tentang hubungan bilateral RI-China yang diutarakan oleh Dubes Imron Cotan cukup banyak permasalahan yang disampaikan. Dalam hal tersebut terutama adalah dalam aspek historis hubungan ke 2 negara maupun perkembangan China sendiri dalam pentas global. Tentu saja kesemua itu menjadi tambahan pengetahuan yang sangat berharga bagi seluruh peserta pertemuan bulanan PSAPI.
Penjelasan Capt. Nababan terkait dengan pengoperasian Runway ke 3 di SHIA menambah pengertian kita semua tentang kontroversi yang sempat menyebar belakangan ini. Pada intinya adalah bahwa keberadaan Runway ke 3 SHIA yang baru saja selesai tersebut sangat disayangkan, karena dari hasil evaluasi ternyata keberadaan dari Runway ke 3 dikatakan oleh ICAO (International Civil Aviation Organization) tidak memenuhi syarat sebagai Runway yang dapat digunakan bersama-sama sekaligus untuk take off dan landing dengan Runway yang sudah ada sebelumnya. Sebab utama adalah karena jarak dari kedua Runway yang berdampingan itu ternyata tidak memenuhi syarat keselamatan penerbangan seperti yang ditentukan oleh ICAO bagi penggunaan take off dan landing dalam satu waktu secara bersamaan. Maksudnya adalah apabila salah satu Runway sedang digunakan sebagai “active runway” maka Runway disebelahnya tidak dapat digunakan untuk takeoff-landing karena alasan keselamatan penerbangan.
Untuk topik evakuasi lintas negara dalam rangka menyebarnya Virus Corona yang berasal dari Wuhan, Kolonel Yuris menjelaskan tentang perencanaan dan prosedur yang telah dilakukan dalam rangka operasi tersebut. Kerjasama antar instansi dan pelibatan pemerintah pusat dan daerah dalam pelaksanaan operasi tersebut ternyata memang tidak semudah yang dibayangkan banyak orang. Demikian pula mengenai penggunaan pesawat terbang untuk tujuan tersebut yang diputuskan untuk tidak menggunakan pesawat negara tetap saja mengundang banyak pertanyaan. Disisi lain maka sudah selayaknya apresiasi, ucapan terimakasih dan penghargaan penuh hormat patut disampaikan kepada seluruh Air dan Ground Crew Batik Air dan TNI AU serta seluruh staff yang terlibat saat evakuasi penyelamatan warga Indonesia dari Luar Negeri. Diluar itu semua , setidaknya seluruh peserta telah dapat menerima informasi tangan pertama tentang pelaksanaan kegiatan tersebut.
Demikianlah pertemuan bulanan PSAPI untuk bulan Februari tahun 2020 yang telah dapat berlangsung dengan baik , lancar, aman dan bermanfaat. Terimakasih banyak kepada PPAU yang telah menjadi tuan rumah kali ini.
Sampai jumpa lagi dipertemuan bulanan PSAPI di bulan Maret yang akan datang. Semoga wadah ini dapat benar-benar menjadi sebuah pusat tempat belajar tentang kedirgantaraan di Indonesia. Pembahasan semua topik selalu dilanjutkan dengan tanya jawab dalam format diskusi yang konstruktif. Presentasi dan hasil diskusi seperti biasanya akan direkam dalam bentuk literasi yang akan berujud bulletin 3 bulanan dan menjadi sebuah buku pada setiap akhir tahun.
Produk literasi yang dalam bentuk sebuah buku diakhir tahun 2019 yang lalu telah selesai. Isinya tentu saja selain pembahasan dan pemikiran juga beberapa rekomendasi berkait dengan topik bahasan. Sekali lagi, karena hal tersebut adalah buah pikiran dari para Akademisi dan Praktisi yang multi disiplin tentang kedirgantaraan, harapannya adalah wadah ini nantinya akan dapat berperan sebagai sebuah “Think Tank” bagi para pengambil keputusan strategis di bidang kedirgantaraan khususnya. Paling tidak PSAPI memang diniatkan untuk turut serta berkontribusi positif bagi pembangunan bangsa di bidang kedirgantaraan, dibidang Air and Space, dibidang “masa depan” bangsa.
Nenek Moyangku Orang Pelaut, Anak Cucuku Insan Dirgantara !
Jakarta 22 Februari 2020
Chappy Hakim
Pusat Studi Air Power Indonesia / Indonesia Center for Air Power Studies.