Sabtu tanggal 16 November tahun 2019, adalah hari pertama di Seattle dalam rangka Boeing Company visit tour setelah tiba Jumat petang kemarin dari Jakarta melalui Taipei menggunakan EVA Air. Di. Seattle akomodasi disediakan oleh Boeing di Hotel Regency Lake Washington.
Kunjungan ini adalah bersamaan dengan program Lion Air Pilot Visit dalam rangka turut berpartisipasi pada “product briefing”, Flight Simulator Sessions dan production tour sebagai bagian dari Boeing’s ongoing 737 MAX returns to service activities.
Selesai sarapan pagi, pada jam 0930 waktu Seattle, saya sudah dijemput oleh Dave Meikle, teman Rob Schroeder PTFI Jakarta. Dia adalah purnawirawan US Army yang pernah bertugas di PTFI. Dave lumayan juga dalam berbahasa Indonesia, karena pernah berdinas lebih kurang 5 tahun di Tembagapura. Orangnya sangat bersahabat dan hangat serta senang humor.
Pagi hari di Seattle dengan cuaca hujan rintik-rintik yang agak dingin sekitar 8 hingga 10 derajat kami diantar menembus kota Seattle, agak keluar kota mampir di Cabela’s, toko terkenal yang menjual alat-alat mancing dan peralatan camping/outdoor. Baru setelah itu, menuju ke Museum of Flight, 9404 East Marginal Way South, Seattle Washington 98018.
Museum yang terletak dalam sebuah kawasan yang cukup luas menghadirkan banyak pesawat-pesawat terbang yang memiliki nilai sejarah yang tinggi dalam perjalanan dunia penerbangan di permukaan bumi. Di Museum ini kita dapat melihat pesawat terbang Air Force One – Boeing VC-1378 (B-707) yang pernah di gunakan oleh Presiden Nixon pada saat kunjungan pertama kali ke Beijing di tahun 1972.
Dibawah dekat tangga pesawat terdapat patung Presiden Richard Nixon sedang bersalaman dengan Perdana Menteri RRC Zhou Enlai. Di Museum ini juga terpajang pesawat terbang Concorde dan juga pesawat terbang produk mutakhir B-787 Dreamliner. Liner.
Di Aviation Pavilion dipajang banyak sekali berbagai pesawat terbang yang pernah mengukir sejarah penerbangan dunia. Terlihat antara lain SR-71 Blackbird pesawat pengintai canggih milik Angkatan Udara Amerika yang sanggup terbang dengan kecepatan lebih dari 3 kali kecepatan suara.
Pesawat terbang yang konon dapat melesat lebih cepat dari kecepatan peluru. Terdapat pula pesawat terbang B-29 Bomber Superfortress, Bomber B-17 Flying Fortress serta prototype dari Boeing747 dan Boeing – 737
.
Selesai mengunjungi Museum, Dave mengajak saya mampir di rumahnya bertemu dengan Susan isterinya dan Benny putra bungsunya. Selesai ngobrol-ngobrol sejenak , kami berempat makan malam di sebuah restoran sebelum kemudian kembali ke Hotel. Besok sudah akan dimuai acara yang cukup padat di pabrik Boeing Seattle.
Seattle , Minggu 17 November 2019
Chappy Hakim.
Pusat Studi Air Power Indonesia