TEMPO.CO, Jakarta – Mantan Kepala Staf Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara Marsekal (Purnawirawan) Chappy Hakim berterima kasih kepada Joko Widodo karena sempat membahas pengadaan pesawat tanpa awak (drone) dalam debat calon presiden, Ahad malam, 22 Juni 2014.
Namun, Chappy menilai presiden yang akan datang tak perlu mengurus teknis pertahanan. “Mungkin maksudnya tentang pertahanan penerbangan udara. Tapi lebih baik urus kebijakan nasional saja, bukan teknisnya,” kata Chappy saat acara bedah buku di Jakarta, Senin, 23 Juni 2014.
Chappy menjelaskan ia tak sepakat dengan pembelian drone saja sebagai strategi utama pertahanan udara nasional. “Sebenarnya, itu maksudnya national air defense. Tapi, sebaiknya presiden mendatang urus saja agar udara kita tidak dikuasai Singapura lagi,” ungkap Chappy.
Ruang udara Indonesia atau dikenal dengan Flight Information Region (FIR) adalah ruang udara dengan batas-batas tertentu di mana pelayanan informasi (Air Traffic Service) dan pelayanan siaga diberikan. (Baca: Jokowi Kepincut Beli Pesawat Drone Rp 1,5 Triliun)
Indonesia memiliki ruang udara seluas 2.219.629 NM persegi dan mengoperasikan dua wilayah FIR, yaitu FIR Jakarta dan FIR Makassar, serta masih dibantu oleh FIR Singapura untuk ruang udara wilayah di atas Batam, Matak, dan Natuna. “Critical border kita dikendalikan asing. Bagaimana mau latihan kalau izin menghidupkan mesin saja harus ke Singapura,” kata Chappy.
Meski demikian, kata Chappy, drone tetap bisa memberikan manfaat, baik dari sisi ekonomi maupun ketahanan nasional. Drone ini, kata Jokowi, akan dipasang di tiga kawasan yaitu timur, barat, dan tengah Indonesia. Letaknya bisa di Sumatera, Jawa, Kalimantan, atau Sulawesi.
Pada debat calon presiden wakil presiden, Ahad, 21 Juni 2014, calon presiden nomor dua, Joko Widodo menyebutkan akan membeli drone untuk alat pertahanan udara. “Dengan drone, bisa dilihat mana ada kekayaan ekonomi maritim yang diambil. Drone berguna untuk pertahanan, bisa mengejar illegal fishing, illegal logging. Artinya selain perbaikan alutsista juga untuk ketahanan ekonomi kita,” kata Jokowi.