Billy Mtchell, adalah seorang paling kontroversial dalam sejarah “Air Power” di Amerika Serikat. Kontroversi, antara lain karena dia pernah diturunkan pangkat dari Brigadir Jenderal menjadi Kolonel kembali oleh pengadilan militer dengan tuduhan insubordinasi. Sementara dia juga kemudian dianugerahi medali kehormatan atas jasa besarnya dalam memelopori military aviation. Dia adalah seorang anak dari Senator yang mewakili negara bagian Wisconsin. Billy Mitchell seorang Amerika terkemuka dalam hal memelopori untuk mengenal lebih awal tentang visi dari strategi kekuatan udara, yang diramalkannya akan mendominasi “the future war”. Hidup antara tahun 1879 hingga 1936, dikenal luas sebagai “airman”, di era perang dunia pertama dengan status anggota karier militer di Angkatan Darat yang mendedikasikan seluruh hidupnya dalam memperjuangkan sebuah Angkatan Udara.
Sejak tahun 1906, Mitchell sudah menulis tentang keyakinan dirinya bahwa konflik dan perang dimasa datang akan berlangsung di udara ! Tentu saja di jaman itu, saat pesawat udara masih sangat sederhana sekali ujudnya, menjadi amat sulit untuk meyakinkan keyakinannya tentang kekuatan udara kepada atasannya, kepada seluruh jajaran Angkatan Darat dan juga Angkatan Laut serta tentu saja ke masyarakat luas. Dia memperjuangkannya terus melalui tulisan-tulisan tentang Air Power melalui publikasi di surat kabar. Billy Mtchell, seorang yang tidak pernah mengenal menyerah.
Pada umur yang sudah tidak muda lagi, lebih kurang 30-an tahun, saat Angkatan Darat mulai melengkapi kekuatannya dengan beberapa pesawat terbang, Billy Mitchell mengajukan diri kepada komandannya untuk belajar terbang . Komandannya menolak mentah-mentah dengan mengatakan bahwa ia sudah terlalu tua untuk itu. Tidak patah semangat, dia tetap belajar terbang dengan biaya uang sakunya sendiri. Sikap ini tertanam dalam dirinya, sejak dia masih berumur 14 tahun. Saat itu ia tengah belajar menunggang kuda dalam permainan polo. Belum apa-apa dia sudah terjatuh dari punggung kuda saat ia baru saja mencoba untuk menungganginya. Sambil bangun ia pulang dan berkata kepada ibunya bahwa ia tidak bisa menunggang kuda. Sang ibu menjawab dengan tenang dan penuh keyakinan, memberi perintah ,kamu kembali kesana, belajar naik menunggang kuda, dan jangan pernah berhenti, walau akan terjatuh lagi, sampai kamu bisa ! Sejak itu ia tercetak sebagai seorang dewasa yang tidak pernah mengenal kata menyerah.
Billy Mtchell, juga tidak menyerah begitu saja dalam mencoba meyakinkan Angkatan Darat dan Angkatan Laut, serta masyarakat Amerika tentang vitalnya kekuatan udara. Tidak berdaya melalui jalur resmi, dia membuat banyak tulisan ke media. Billy Mitchell, kemudian memang dikenal sebagai seorang yang memiliki good sense of public relations. Sampai satu ketika atasannya mengirim Billy Mitchell ke Hawaii untuk membungkamnya.
Di tahun 1924, selesai penugasan lainnya di Eropa dan Asia, Billy Mitchell membuat laporan setebal 323 halaman yang antara lain berupa pengamatannya mengenai perkembangan kekuatan armada udara Jepang. Ditahun itu , dia sudah memperkirakan bahwa satu saat nanti bukan satu hal yang mustahil, Jepang akan menyerang Pearl Harbor dan atau Clark Field di Filipina. Lebih kurang dua puluh tahun kemudian, ramalan Sang Billy menjadi kenyataan. Pearl Harbor di luluh lantakkan oleh armada udara Jepang tanpa perlawanan sama sekali, sebagai akibat tidak adanya antisipasi sama sekali dari Amerika terhadap kemungkinan serangan tersebut. Sebenarnya, terus menerus tiada henti, Billy Mitchell memperingatkan Amerika tentang teori-teorinya bahwa perang masa datang adalah akan berujud serangan bom besar-besaran terhadap instalasi industri yang vital. Walter Boyne, penulis buku “Beyond the Wild Blue; A History of United States Air Force, 1947 – 1997”, menulis antara lain sebagai berikut : “Amerika mencatat, bahwa tanpa promosi dan gembar gembor yang tiada henti dari seorang Billy Mitchell, kiranya Amerika Serikat tidak akan pernah melahirkan USAF, Angkatan Udara yang independen, berdiri sendiri di tahun 1947, itu terjadi setelah 11 tahun Billy Mitchell meninggalkan dunia yang fana ini. Sebelum 1947, mereka hanya memiliki satuan atau unit armada udara yang merupakan bagian kecil saja dari Angkatan Darat Amerika.”
Billy Mitchell, adalah orang Amerika pertama yang memiliki visi tentang penggunaan kekuatan udara yang diramalkannya pasti akan mendominasi kancah perang manapun dimasa datang. Begitu ekstrimnya penghayatan Billy Mitchell mengenai kekuatan udara ini, ia menjadi sangat agresif dalam mengemukakan pendapat tentang keharusan Amerika Serikat segera memiliki Angkatan Udara yang independen, yang bukan sekedar menjadi unit tempur dari satuan di Angkatan Laut atau Angkatan Darat saja.
Dia berkeyakinan bahwa Pesawat Terbang adalah sebuah senjata ofensif yang sangat ampuh yang secara revolusioner mengubah cara orang bertempur karena kemampuannya yang dapat langsung menyerang pada posisi instalasi vital musuh, posisi “central of gravity” musuh. Kekuatan Udara dapat dengan cepat menyelesaikan peperangan, dan serta merta membuat perang menjadi lebih berperi kemanusiaan dengan meminimalisir korban yang berjatuhan. Kecepatan yang tinggi dan kemampuan strategis yang dimilikinya, menyebabkan dia tidak bisa lagi mengikuti irama perangnya Angkatan Darat dan Angkatan Laut. Irama perang yang sangat tradisional dan hanya berorientasi kepada kawasan permukaan belaka.
Billy Mitchell menjadi sangat berjasa dalam membuka mata Amerika Serikat tentang keberadaan kekuatan udara. Kekuatan yang ternyata muncul sebagai kekuatan yang sangat luar biasa dalam konteks memenangkan perang. Puluhan tahun kemudian, semua apa yang diramalkan Billy Mitchell menjadi kenyataan. Itulah Billy Mitchell, sang pembuka cakrawala pandang umat manusia dalam pemahaman penggunaan kekuatan udara , sebagai kekuatan ofensif , kekuatan menyerang yang sangat efisien dalam memenangkan perang.
Patut dicatat, dia tidak saja dikenal dengan gembar gembor tentang teori dari penggunaan kekuatan udara akan tetapi juga membuktikannya dilapangan. September 1918, Billy Mitchell bertugas di Perancis sebagai Komandan “All American Combat Unit”. Billy juga merencanakan dan memimpin serta melaksanakan operasi udara yang melibatkan lebih dari 1500 pesawat terbang sekutu dengan sukses. Ia dikenal sebagai “Top American Combat Airman of the War”
Sebagai penghargaan atas jasanya, Kongres Amerika Serikat yang mengatas namakan rakyat, Negara dan Bangsanya, kemudian menganugerahkan Billy Mitchell, sebuah medali lambang dari seorang pelopor dalam bidang penerbangan militer, Medal of “foresight in the field of military aviation”. Sayangnya hal itu baru sempat diberikan, 10 tahun setelah Billy Mitchel meninggal dunia dalam usia yang relatif masih muda 56 tahun.
Jakarta 23 Juli 2012
Chappy Hakim
Dari berbagai sumber.