Sehubungan dengan terbang perdana dari SKY Aviation yang menghubungkan Tanjung Pinang dengan Melaka di Malaysia pada tanggal 30 Maret 2012 yang lalu, kami kutipkan salah satu berita yang diturunkan salah satu media di Batam, sebagai berikut :
Sabtu, 31 March 2012 00:00
Layani Tanjungpinang-Melaka (PP)
BATAM-Maskapai penerbangan komersil Sky Aviation, Jumat (30/3) melangsungkan penerbangan perdana rute Tanjungpinang-Melaka. Dibukanya rute penerbangan itu diharapkan bisa meningkatkan hubungan kedua negeri serumpun dan membuka akses perekonomian yang lebih berkembang sehingga bisa meningkatkan mensejahterakan masyarakat.
Akses transportasi merupakan faktor pendukung utama dalam menciptakan perekonomian berkembang, bahkan tarnsportasi juga salah satu pembuka jalan dari keterisolasian wilayah. “Dengan terwujudnya rute penerbangan Tanjungpinang-Malaka, diharapkan bisa menciptakan iklim perekonomian yang lebih baik,” kata Gubernur Kepri, HM Sani di Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF), Tanjungpinang, Jumat (30/3).
Ke depan masyarakat Kepri telah bisa menikmati penerbangan ini. Warga Kepri yang hendak pergi berobat ke Malaka atau sekedar melancong dapat menggunakan jasa penerbangan Sky Avition . Karena selain berobat, di Malaka juga pusat pariwisata dan pendidikan. “Ini yang terus kita harapkan agar bisa sinergis dengan dibukanya rute ini, mudah-mudahan warga Malaka dan Malaysia umumnya bisa berwisata di Kepri,” ujarnya.
Ikut dalam penerbangan perdana Kadishub Kepri Muramis dan Asisten III Kepri Bidang Administarsi Umum, Said Agil beserta jajarannya. Sementara Gubernur Kepri HM Sani tidak turut dalam penerbangan tersebut karena mendapat instruksi Presiden RI, bahwa kepala daerah tidak boleh meninggalkan daerahnya terkait demo rencana kenaikan harga BBM subsidi.
Di tempat yang sama, Company Senior Aviation Safety Advisor dari Sky Aviation, Marsekal (purn) TNI AU Chappy Hakim menyatakan, dunia penerbangan semakin berkembang, terutama penerbangan sipil komersil. Menurut mantan Kepala Staf TNI AU (Kasau) ini, perkembangan dunia penerbangan harus didukung dengan kemampuan dan skill individu sehingga tidak terjadi kesenjangan. Faktor teknis lainnya seperti keselamatan, keamanan dan kenyamanan menjadi tolak ukur keberhasilan penerbangan.
“Teknologi penerbangan kian maju pesat, ini harus dijadikan pemacu agar terus berkembang dan maju. Penerbangan domestik juga harus mampu bersaing dengan internasional, kuncinya peningkatan SDM,” katanya. Hal yang paling mendasar, Tanjungpinang-Melaka memiliki kesamaan historis, baik dari kultur, bahasa maupun reliji.
Di tempat terpisah Ketua Menteri Melaka, YAB Datok Seri H Muh Ali bin Mohd Rustam menuturkan, dibukanya jalur Tanjungpinang-Melaka, selain berorientasi bisnis juga kedua daerah tersebut memiliki kesamaan kultur. Indonesia dan Malaysia khususnya Tanjungpinang dan Melaka memiliki kesamaan rumpun persaudaraan.
“Ada jalinan tali silaturahmi di antara keduanya, Indonesia dan Malaysia saudara,” tuturnya di ruang meeting Lapangan Terbang Antarbangsa Melaka.
Sutito Zainudin General Manager (GM) Marketing Sky Aviation menambahkan, rute Tanjungpinang – Melaka, dibuka untuk mempermudah akses transportasi kedua negara. Selain itu dari sisi market, rute tersebut memiliki peluang yang cukup menjanjikan, mengingat tingginya minat warga Kepri yang berpergian ke Melaka untuk kepentingan berobat, sekolah dan wisata.
“Penerbangan ini untuk warga Kepri yang hendak berobat ke Malaka, sehingga tak perlu lagi harus ke Johor atau daerah lainnya yang banyak memakan banyak waktu perjalanan, cukup dengan 55 menit sampai tujuan” katanya.
Tanjungpinnag-Malaka diberlakukan dua kali seminggu, yakni Rabu dan Minggu. Terbang dari Tanjungpinang ke Malaka pukul 12.00 WIB, dan rute sebaliknya Malaka-Tanjungpinang pukul 15.30 waktu setempat. Adapun harga tiket mulai Rp500 ribu sampai Rp600 ribu.
Sementara Senior Safety Advisor, Sky Aviation, Chappy Hakim mengatakan penerbangan Tanjungpinang-Melaka (PP) menunjukkan komitmen perusahaan tersebut untuk memelihara hubungan antara dua negara tersebut. “Secara historis, Kepri dan Malaka memiliki hubungan yang sangat dekat. Dan kami, Sky Aviation memiliki komitmen memelihara dan meningkatkan hubungan ini,” kata Chappy.
Saat ini, Tanjungpinang dan Malaka memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang sangat tinggi. Pertumbuhan ini, kata Chappy, dapat ditingkatkan dengan terbukanya jalur perhubungan antara dua wilayah tersebut. (tea/rul)
Jakarta 31 Maret 2012
Chappy Hakim