Tidak terasa, perjalanan yang sangat panjang dari Hong Kong ke San Fransisco selama lebih kurang 12 jam telah berlalu. Menurut seorang teman saya, saya harus mengatur waktu dipesawat, yaitu dengan segera tidur setelah pesawat tinggal landas. Setelah lebih kurang 5 atau 6 jam, jangan tidur lagi dan usahakan mengisi waktu dengan membaca, nonton film, main Game atau menulis dan bahkan apa saja yang tujuannya satu yaitu tidak tidur lagi. Tujuan dari “melek” setelah 5 atau 6 jam tersebut adalah, karena kami akan landing di San Fransisco malam hari, sehingga segera dapat tidur pulas di malam itu, untuk dapat kebugaran di keesokan harinya.
Masih di hari dan tanggal yang sama, Kamis 29 April 2010, walaupun telah menempuh jarak terbang lebih kurang 12 jam ( karena kami terbang kearah timur) ,Captain Pieter, berkebangsaan Australia, mendaratkan dengan mulus roda-roda pendarat dari pesawat B-777-300 di International Airport San Fransisco tepat jam 1927 waktu setempat. San Fransisco jam 1930 malam hari, ternyata sinar matahari masih bersinar terang dengan langit yang cerah tanpa awan setitikpun. Tidak terasa dalam waktu yang relatif singkat selama di Airport menyelesaikan seluruh “ground formalities, terlihat suasana diluar sudah gelap yang menandakan memang sang ratu malam telah tiba. Setelah melalui prosedur Imigrasi dan menuju tempat pengambilan bagasi, saya segera keluar Airport. Kerabat saya yang menjemput di Airprot, langsung mengajak saya untuk makan malam di sebuah Restoran China yang cukup terkenal , terletak tidak jauh dari Airport. Restorannya bernama “kitchen”, masakannya enak-enak semua. Selesai makan malam sambil bercengkerama bicara ngalor ngidul, kamipun segera menuju Hilton Hotel di 333 O’Farrel Street, dekat dengan area Union Square, pusat keramaian San Fransisco yang terkenal itu.
Waktu telah menunjukkan pukul 23.30 saat kami check in dan setelah itu saya langsung saja istirahat, tertidur lelap. Suasana Hotel agak sepi , cuaca agak dingin dan suasana Amerika seolah mengucapkan “Selamat datang di San Fransisco” kepada orang-orang yang baru saja berkesempatan berkunjung ke San Fransisco.
Seperti diketahui San Fransisco, adalah merupakan kota terpopuler ke 4 di California dan juga terpopuler ke 12 di seantero USA, yang sampai dengan akhir tahun 2009 diperkirakan jumlah penduduknya hanya mencapai angka 900.000 orang. Nama San Fransisco sendiri di Indonesia sangat populer dengan setidaknya ada dua lagu menggunakan nama San Fransisco dikenal dengan baik oleh para penggemar musik barat. Sebuah lagu yang sudah sangat “jadul” dengan titel : “I left My Heart in San Fransisco” dan satu lagi yang sangat populer di tahun 1960/1970 an dinyanyikan oleh Scott McKenzie berjudul San Fransisco. Lagu ini menjadi sangat tenar seiring dengan tumbuhnya “the flower generation” alias kaum “hippies” di era itu. Berikut lirik dari lagu yang sangat digemari generasi muda ditahun 1970-an.
If you’re going to San Francisco,
be sure to wear some flowers in your hair.
If you’re going to San Francisco,
you’re gonna meet some gentle people there.
All those who come to San Francisco,
summertime will be a love-in there.
In the street of San Francisco,
gentle people with flowers in their hair.
All across the nation, such a strange vibration,
people in motion,
there’s a whole generation, with a new explanation,
people in motion, people in motion.
All those who come to San Francisco,
be sure to wear some flowers in your hair.
If you come to San Francisco,
summertime will be a love-in there.
Seolah terdengar kembali suara mendayu dari Scott McKenzei membawakan lirik lagu yang sangat sentimentil itu, badan terasa letih dan tidak terasa sayapun terlena tidur dengan nyenyak. Tidur nyenyak di San Fransisco, walaupun saya belum mengenakan bunga di rambut saya.
(bersambung)
San Fransisco 8 Mei 2010
Chappy Hakim
2 Comments
Saya suka sekali lagunya … mengingatkan masa kecil . saya lupa judul lagunya kalau ga membaca blog ini hehe
Tengkiu Didi Maulana, salam Frisco !