Berbicara tentang kepemimpinan, maka kita dapat membahasnya dari banyak aspek tinjauan. Dengan demikian maka akan lebih mudah bagi kita untuk memahaminya sebagai satu pengetahuan yang berguna.
Sejauh itu ada banyak sekali gaya kepemimpinan yang dapat diketahui dari beberapa literatur mengenai Leadership. Namun kali ini saya hanya akan memberikan beberapa contoh saja.
Gaya kepemimpinan yang sangat populer dan banyak diketahui adalah :
Gaya Kepemimpinan Otoriter atau Otokratis atau Authoritarian.
Ini adalah gaya dari seorang pemimpin yang selalu memusatkan semua keputusan dan kebijakan yang diambil hanya dari dirinya sendiri secara penuh dan mutlak. Segala hal yang biasanya menyangkut pembagian tugas dan tanggung jawab , langsung dipegang oleh sang pemimpin yang otoriter itu, sedangkan para bawahan hanya diberikan kesempatan untuk semata melaksanakan tugas yang telah diberikannya.
Gaya Kepemimpinan Demokratis atau kepemimpinan yang partisipatif.
Gaya kepemimpinan demokratis adalah suatu gaya pemimpin yang pada hakikatnya selalu memberikan wewenang secara luas kepada para bawahannya sebagai tim. Setiap saat menjumpai permasalahan organisasi, maka selalu saja akan mengikutsertakan bawahan yang dipandangnya sebagai suatu tim yang utuh. Dalam gaya kepemimpinan demokratis ini, biasanya seorang pemimpin senantiasa mencoba untuk memberikan banyak informasi yang berkait dengan proses pengambilan keputusan, sehingga para bawahan menjadi jelas segala sesuatu tentang tugas serta tanggung jawab masing-masing .
Gaya Kepemimpinan Bebas atau dikenal juga dengan istilah Laissez Faire.
Pemimpin jenis ini hanya akan terlibat dalam kuantitas yang kecil di mana para bawahannyalah yang akan secara aktif menentukan tujuan dan penyelesaian masalah yang dihadapi organisasi.
Disamping mengenai gaya kepemimpinan, maka dalam leadership dikenal pula dengan apa yang sering disebut sebagai “strong leadership”. Kepemimpinan yang kuat adalah satu kondisi atau format atau bentuk dari tingkat kepemimpinan yang berbekal dari beberapa hal yang penting.
Kepemimpinan yang kuat hanya akan dapat dicapai melalui latihan yang terus menerus. Latihan kepemimpinan bagi seseorang agar dia dapat menyerap hakekat dari makna memimpin. Dibeberapa institusi tertentu, terutama di institusi militer, maka dapat dipastikan pada lembaga-lembaga pendidikannya , mata ajaran kepemimpinan pasti akan merupakan kurikulum yang dominan untuk disajikan.
Biasanya, tidak hanya melulu tentang teori-teori kepemimpinan akan tetapi juga pelajaran bagaimana mempraktekkannya. Simulasi tentang bagaimana mempraktekkan teori-teori yang diberikan selalu saja disampaikan sesuai dengan strata kepangkatan dan juga jabatan mereka.
Di Akademi Angkatan Udara Amerika Serikat , Colorado Spring, ada paket latihan kepemimpinan untuk dapat mencetak ” the strong leader” yang dikenal dengan LRC, Leadership Reaction Course.
Dalam latihan ini yang diutamakan adalah antara lain , bagaimana membangun kerjasama dan komunikasi dalam satu kelompok. Membangun kepercayaan diri dan sekaligus kepercayaan terhadap anak buahnya. Mencoba untuk dapat memperoleh masukan dari para anggotanya, kemudian menggunakan ide-ide dari para anggotanya untuk mendapatkan solusi.
Disini intinya adalah mengasah kemampuan seorang pemimpin untuk dapat memiliki kreatifitas yang tinggi dalam mencoba menyelesaikan permasalahan dengan jitu (Creative-Problem Solving Skills).
Jadi sekali lagi, dia harus terlatih dengan baik , harus “well trained”.
Disamping itu, Strong Leader haruslah seseorang yang senantiasa memiliki motivasi yang tinggi. Dirinya sebagai seorang pemimpin haruslah dapat memposisikan dirinya sebagai sosok dengan motivasi yang menggebu-gebu.
David Drews, pernah memperkenalkan beberapa tips untuk dapat selalu bersemangat dan bermotivasi tinggi. Tips itu antara lain adalah : Pertama ,seringlah membaca buku yang berisi cerita-cerita pembangkit inspirasi.
Kemudian yang kedua : buatlah catatan-catatan tentang prestasi diri anda yang pernah dicapai dimasa lalu, kemudian disusun sedemikian rupa sehingga tergambar dengan jelas adanya peningkatan dari waktu kewaktu. Dari situ anda akan dengan mudah melihat bahwa sebenarnya anda adalah seseorang yang mempunyai potensi.
Ketiga, yaitu setelah cukup terinspirasi dan puas melihat betapa anda sebenarnya adalah orang yang berprestasi dan mempunyai potensi, maka susunlah perencanaan kerja anda.
Keempat, dengan rencana yang sudah ada itu, maka segeralah bertindak. Do the most important thing you can do to move you toward your goal!
Yang kelima, sesekali merenunglah untuk membayangkan saat-saat anda akan mencapai cita-cita anda itu. Renungan ini, biasanya akan memberikan bayang-bayang ide dari bagaimana seharusnya bekerja agar dapat cepat meraih sasaran keinginan yang anda impikan. Dalam merenung ini, biasanya seseorang akan membayangkan dirinya dapat menjelma menjadi atau berujud sebagai sosok yang selama ini di-”idola“kannya.
Itulah sekedar tips dari David Drews.
Kemudian selanjutnya, Strong Leader, selain dia harus “well trained” dan juga bermotivasi tinggi, maka seyogyanya dia juga harus memiliki kepercayaan diri yang kuat. Have Sense of Confidence ! Tumbuhkan kepercayaan diri terhadap kemampuan yang dimiliki dan sekaligus juga berupaya untuk punya kepercayaan penuh terhadap kemampuan yang dimiliki oleh staf dan anak buah anda.
Mudah-mudahan, apapun yang akan anda pilih mengenai gaya kepemimpinan yang akan dianut, harus diingat, faktor keberhasilan dan kesuksesan, berdasarkan pengalaman, ternyata hanya akan ditentukan oleh : apakah anda itu “Strong Leader” atau bukan !
Jakarta 15 Januari 2010