Saat ini kita baru saja menapaki awal tahun 2010. Lebih dari setengah abad yang lalu, saat diusia anak Sekolah Rakyat, sekarang bernama Sekolah Dasar, Almarhum ayah saya sering bercerita tentang banyak hal yang sangat menarik. Almarhum bercerita tentang bagaimana terowongan bawah laut di Manhattan dibuat orang, cerita tentang asal usul nama-nama Bulan seperti Januari, Februari dan seterusnya. Bercerita juga tentang beberapa orang terkenal di dunia dan tentang alam semesta dengan tata surya nya.
Belakangan, saya baru mengetahui, bahwa cerita-cerita menarik tersebut disampaikan kepada saya dan kakak saya, diambil atau diperoleh ayah dari buku pelajaran praktis bahasa Inggris yang tengah dipelajarinya di USIS. USIS adalah United State Information Service, kantor penerangan, bagian dari kedutaan besar Amerika Serikat di Jakarta yang terletak tidak jauh dari rumah kami, yaitu di jalan Segara (sekarang bernama jalan Veteran) persis disudut jalan Segara 2.
Salah satu figur yang pernah diceritakan kepada saya adalah tentang Thomas ALva Edison. Ayah saya mengatakan bahwa atas kepintaran dan kerja keras yang tidak mengenal lelah dari seorang Thomas Edison lah , maka kita saat ini dapat menikmati lampu pijar seperti sekarang . Tentu saja saya sudah lupa detil dari cerita yang sangat “inspiring” tentang seorang Thomas Alva Edison. Akan tetapi sekarang , dari berbagai sumber tertulis dan bahkan juga dari beberapa film dapat kita peroleh kisah tentang kehebatan Thomas ALva Edison.
Thomas Alva Edison, ternyata adalah seorang ilmuwan yang juga businessman, dan bukan Politisi. Dia lahir pada tanggal 11 Februari 1847 di Milan, Ohio negara bagian Amerika Serikat. Dia adalah seorang “genius” yang telah merubah drastis hidup manusia di dunia ini dengan penemuan-penemuannya. Dia telah menciptakan antara lain “gramophone”, alat pemutar piringan lagu, kamera pembuat film dan lampu pijar yang lebih praktis dan tahan lama. Thomas seorang yang luar biasa dengan lebih dari 1000 hak paten di Amerika yang bernaung dibawah namanya. Belum lagi sekian banyak paten yang terdaftar di negara lain seperti Inggris, Jerman dan Perancis. Mungkin sekali ia adalah pemegang hak patent terbanyak sepanjang sejarah umat manusia.
Thomas Edison, berperan besar dalam pengembangan sistem komunikasi masa, lebih spesifik lagi di bidang telekomunikasi. Hal ini tidak lain karena di awalnya Edison adalah seorang yang bekerja sebagai operator Telegrafis. Disinilah dia mengawali banyak temuan-temuannya yang kelak sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia di bumi ini. Edison mengembangkan kegunaan tenaga listrik bagi keperluan kantor dan rumah tangga dan juga pabrik-pabrik yang dimasa itu masih sangat sederhana. Dia turut memelopori dunia industri dalam menapaki proses modernisasi. Power Station yang pertama hasil karya Edison , di bangun di pulau Manhattan, New York.
Edison, adalah orang Amerika yang nenek moyangnya berasal dari Belanda . Dimasa sekolah nya Edison kecil sudah menunjukkan kejeniusannya, dengan tampilan yang dinilai oleh teman-teman dan juga oleh gurunya sebagai “aneh” atau “nyentrik”. Pernah dalam satu masa, dia dinilai sangat “nyentrik” dalam pola dan cara berpikirnya, sampai dijatuhkan hukuman oleh gurunya 3 bulan di skors dari kelas.
Orang yang dinilai Edison sangat mengerti, menyayangi sekali gus menginspirasi dan tentu saja kemudian sangat dicintainya adalah ibunya. Dia berkata :” Ibu ku lah yang membentuk saya, mendidik saya, menyayangi saya, dan hanya untuk ibu saya lah saya darmabaktikan hidup saya ini”. Edison sangat tergores hatinya, saat tiga bulan masa skorsing sekolahnya, ia belajar di rumah dengan hanya ibunya yang bertindak sebagai guru. Dengan kasih sayang, Ibunya sangat mengerti jalan pikiran anaknya dan juga kemudian menyadari pertamakali, bahwa Edison ternyata mempunyai kelemahan sedikit dalam sistem pendengarannya, karena sakit demam tinggi dimasa kecil. Itu sebabnya kemudian, ibunya lebih sering mendorong Edison lebih banyak membaca buku. Membaca buku, tidak hanya buku pelajaran sekolah untuk anak seusia dia , akan tetapi juga membaca banyak buku tentang filsafat dan pengetahuan umum serta juga teknik.
Masa kecilnya dilalui dengan kegiatan membantu hidup keluarganya . Edison kecil berjualan permen dan koran diatas kereta api sepanjang rute dari Port Huron ke Detroit. Untuk tambahan penghasilan, sesekali dia berjualan sayur. Dari berjualan kecil-kecilan ini, ternyata Edison kecil, dengan bimbingan sang ibu, mendapatkan pengetahuan praktis tentang “bisnis”, mengantar dirinya dalam mengembangkan “enterpreneurship” dan bakat dagang yang terpendam dalam dirinya. Siapa yang menyangka , di kemudian hari, Edison sang penjaja permen dan koran itu akan sukses dan berhasil dalam hidupnya sebagai “founder” dari lebih 14 perusahaan besar yang satu diantaranya bernama “General Electric”, perusahaan publik terbesar di dunia.
Itulah sekelumit kisah tentang Thomas Alva Edison, yang sukses berkat bimbingan “Ibu” nya. Sekedar pengantar berkarya dalam memasuki awal tahun yang baru 2010. Semoga kita semua dapat sukses pula ditahun ini. Insya Allah, Amin.
Jakarta 5 Januari 2010