Siswa-siswi asal Indonesia meraih medali emas dalam International Mathematics Contest (IMC) 2009 yang berlangsung di Singapura sejak tanggal 21-24 Agustus. Kontingen siswa Indonesia sukses mendulang 73 medali pada penyelenggaraan International Mathematics Contest ke-5 yang diselenggarakan di Singapura, 22-23 Agustus 2009. Pelajar Indonesia menyabet 13 medali emas, 22 perak dan 38 perunggu.
Berita ini saya peroleh dari salah satu surat kabar terbitan Ibukota yang masih mempunyai keperdulian kepada aspek pendidikan anak-anak di Indonesia. Anak-anak para penerus bangsa , the “future leader”, yang sama sekali tidak terpengaruh oleh hiruk pikuknya politik dan hanya tekun belajar dan belajar dan belajar, dengan hasil : “meraih medali”, sesuatu yang langka bagi negerinya sendiri. Bravo !
“Indonesia sukses meraih 73 medali dari 75 siswa yang ikut serta kontes IMS 2009 di Singapura. Ini pencapaian yang luar biasa,” kata pimpinan kontingen dari Klinik Pendidikan MIPA (KPM), Ridwan Hasan Saputra, ketika dihubungi Media Indonesia di Singapura, Minggu. Keseluruhan peserta yang datang dari China, Singapura, Hongkong, Filipina, Taiwan, Malaysia, India dan Indonesia itu berjumlah 557 siswa.
Para pemenang yang berasal dari sekolah favorit Indonesia seperti SDI Al-Azhar 9 Kemang Pratama, SDI Al-Azhar 1 Jakarta, SMP Negeri 1 Bogor, SMA IPEKA Internasional, SMP Lab School Jakarta itu sebelumnya telah mengikuti pembinaan dengan Klinik Pendidikan MIPA (KPM) yang merupakan lembaga pendidikan non formal khusus bidang matematika.
Dalam mengikut sertakan siswanya, KPM rupanya menilai tidak hanya berdasarkan kemampuan akademi saja tetapi juga akhlak. Jumlah siswa yang dikirimkan pada ajang kali ini sebanyak 75 orang siswa yang ditambah 18 orang guru dan orang tua sehingga total kontingen yang dikirim KPM mengikuti IMC adalah 93 orang.
Menurut KPM, jumlah siswa yang sangat besar sepanjang sejarah tim Indonesia mengikuti kompetisi internasional. Selain itu juga karena IMC melombakan siswa berdasarkan tingkatan kelas dari mulai kelas 3 SD sampai dengan kelas 10 SMA. Adapula bentuk soal dalam lomba ini adalah 10 soal pilihan ganda, 10 soal isian singkat dan 2 soal uraian.
Prestasi yang sangat membanggakan ini, sayangnya luput dari liputan banyak media dan juga lepas dari perhatian para pejabat pendidikan kita.
Mereka tiba di Cengkareng, “hanya” disambut oleh para wartawan dan sanak keluarganya saja ! Ironis sekali !
Saya harus salut dan angkat topi dengan semua orang yang berada dibelakang kesuksesan ini. Tidak banyak omong, meraih prestasi. Begitu juga tentunya para adik-adik yang berprestasi, tingkatkan terus prestasimu ! walaupun tidak banyak orang yang perduli ! Maju Terus untuk Indonesia !
Indonesia kedepan adalah berada ditanganmu ! sekali lagi Selamat !