Pada tanggal 17 Desember 1903, pesawat terbang pertama yang bertenaga mesin, pertama kali berhasil diterbangkan oleh Wright bersaudara di Kill Devil Hill, Kitty Hawk, North Carolina Amerika Serikat.
Sejak itu, sejarah kultur umat manusia berubah dengan cepat. Impian manusia untuk dapat menikmati sarana angkutan udara yang cepat, telah dibukakan pintunya oleh Orville dan Wilbur Wright.
17 Desember telah menjadi tonggak sejarah dari titik awal teknologi penerbangan yang berkait langsung dengan sistem transportasi udara. Hanya dalam kurun waktu 66 tahun setelah itu, manusia telah berhasil mengirim manusia ke Bulan. Lompatan kemajuan teknologi yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Kemajuan teknologi yang tidak saja “extra ordinary” akan tetapi juga “beyond expectation” !
Nah, dalam rangka menghargai tanggal 17 Desember di tahun 1903, rasanya sayang sekali bila tanggal 17 Desember 2009 akan kita lalui begitu saja. Sayang bila tanggal 17 Desember 2009 akan berlalu tanpa makna.
Itulah sebabnya, maka pada tanggal 17 Desember 2009, hari Kamis yang akan datang, saya akan meluncurkan dua buah buku sekaligus.
Hebat ? Nggak lah ! Satu buku adalah merupakan lanjutan dari buku CROY, Cat Rambut Orang Yahudi, yaitu berisi kumpulan tulisan saya di media on line dalam hal ini di Kompasiana.com. Buku yang berisi kumpulan tulisan di Blog, yang kali ini saya beri judul “Awas Ketabrak Pesawat Terbang !”. Judul tersebut adalah berasal dari pilihan judul-judul yang ada, dan dipilih yang paling “eye-catching”, menarik perhatian pembaca.
Buku yang kedua adalah buku yang berisi kumpulan dari tulisan saya di media cetak, atau media main stream. Beberapa diantaranya adalah berasal dari tulisan saya di kolom opini nya Kompas Cetak, Harian Seputar Indonesia, Harian Bisnis Indonesia, Harian Jakarta Post dan di Harian Media Indonesia. Disamping memuat tulisan saya, di buku ini juga ada sedikit klipping (dibuang sayang) dari beberapa liputan media yang memuat aktivitas saya di era purnawira. Buku ini, berhubung dengan satu lain hal, yang dapat dibaca lebih lengkap pada kata pengantarnya, saya beri judul “Tanah Air dan Udara ku Indonesia”.
Koq, mendadak ? Tidak juga, karena sengaja, saya memang tidak terlalu mengekspos kedua buku ini sebelumnya, dengan tujuan tidak mengganggu kegiatan atau konsentrasi Pak Prayitno Ramelan, sahabat saya dalam meluncurkan bukunya “Intelijen Bertawaf”. Alhamdullilah, telah berjalan dengan sukses sekali .
Namun saya memang harus pula tetap menjunjung tinggi nama besar Kompasiana sebagai wadah candradimuka dalam turut mencerdaskan bangsa, terutama dalam konteks membaca dan menulis !
Buku “Awas ketabrak pesawat terbang”, sesuai dengan informasi dari Saudara Pepih, tentang mitra percetakan bagi kompasiana, dicetak oleh PT Grasindo, Gramedia Widiasarana Indonesia. Sedangkan buku “Tanah Air dan Udaraku Indonesia” dicetak oleh PT Harum Biaro Asa. Editor dari kedua buku ini adalah Saudara Dicky Septriadi.
Untuk itulah dengan segala kerendahan hati, juga karena keterbatasan, melalui admin kompasiana saya mengundang dengan hormat sebanyak 20 orang kompasianer yang kebetulan tidak ada acara pada hari Kamis tanggal 17 Desember 2009 jam 10000 wib di Lobby Sultan Hotel. Saya sangat berharap akan kehadiran jajaran Manajemen Kompasiana seperti Taufik Mihardja, Pepih Nugraha, Edi Taslim, Iskandar Jet dan Kandar. Tidak lain sebagai ujud penghargaan dan rasa senang serta terimakasih saya.
Tidak ada acara apa-apa, selain peluncuran dua buku ini, yang Insya Allah akan ada “ulasan buku” oleh Bapak Pradjoto SH,MA. Sekali lagi, sayang kalau tanggal 17 Desember 2009 berlalu begitu saja !
Terimakasih banyak dan teriring permohonan doa dan restunya ,kepada jajaran Kompasiana, Admin, beserta keluarga besar blogger kompasiana yang telah berjasa besar dalam andilnya melahirkan buku saya yang kedua setelah Cat Rambut Orang Yahudi ini. Mudah-mudahan pula akan ada dan banyak lagi yang akan menyusul ! Semoga !
Jakarta 15 Desember 2009