Beberapa waktu yang lalu muncul masalah serius dalam salah satu sistem pesawat Sukhoi yang tengah melaksanakan training flight di Makassar. Masalah yang sangat teknis bocor ke media yang entah berasal dari mana. Kabar simpang siur pun beredar tidak keruan. HP saya berdering tiada henti, datang dari banyak teman-teman media dan juga beberapa teman dan sahabat saya yang ingin mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.
Saya tidak bisa menjawab karena memang saya tidak tahu apa sebenarnya yang tengah terjadi. Saya tidak bisa gegabah untuk memberikan penjelasan dari sesuatu yang bagi saya sendiripun belum jelas diketahui. Namun dari beberapa percakapan kemudian muncul pertanyaan yang sangat menarik. Pertanyaannya adalah, apabila berhadapan langsung, siapa yang lebih unggul, antara pesawat Sukhoi dengan pesawat tempur Amerika.
Menarik, karena sejatinya hasil mutakhir dari produk pesawat tempur di dunia didominasi oleh pesawat-pesawat tempur Rusia dan Amerika yang secara terus menerus bersaing sepanjang era perang dingin. Nah, sekarang siapa yang lebih unggul, bila pesawat tempur Rusia berhadapan dengan pesawat tempur Amerika?
Sekali lagi pertanyaan ini sangat menarik, mengapa menarik? Karena jawabannya adalah sebagai berikut.
Segera setelah perang dunia berakhir, Amerika dan Rusia segera saja berkonsentrasi untuk mengembangkan pesawat tempurnya, mengantisipasi perang yang akan datang. Uniknya, ada perbedaan yang sangat menyolok dalam “konsep” pengembangan pesawat tempur antara Amerika dan Rusia. Amerika, dengan pengalaman memenangkan perang dengan menjatuhkan bom di Hiroshima dan Nagasaki, lebih berorientasi kepada pengembangan pesawat tempur yang dapat digunakan untuk menge bom. Pesawat tempur pembom, telah membuktikan keunggulannya, membuat Jepang bertekuk lutut segera setelah bom dijatuhkan. Dengan demikian Amerika lebih mengembangkan pesawat tempur yang terbatas kelincahannya nya, namun dapat mengangkut banyak “load” atau muatan yang akan berujud “bom” dan atau “roket”. Amerika percaya untuk memenangkan perang akan lebih mudah dengan cara mem bom sasaran di lokasi musuh berada. Dengan demikian tidak aneh bila kita melihat pesawat tempur Amerika, di dominasi oleh pesawat-pesawat pembom jarak jauh nya seperti B-52, B-1 dan B-2. Pesawat tempur pembom yang berat dan sangat tidak lincah.
Sementara itu Rusia mengantisipasi di perang yang akan datang, masih akan didominasi dengan perang udara antara pesawat melawan pesawat. Itu sebabnya, para ahli aeronatika Rusia tetap berkonsentrasi untuk menghasilkan disain dari pesawat tempur yang lincah dan dengan sendirinya tidak berkemampuan membawa “load” yang besar. Cukup membawa senapan udara dengan roket terbatas. Itu sebabnya kemudian kita mengenal pesawat tempur Sukhoi yang kelincahannya sangat mengagumkan.
Kedua negara mempunyai konsep dasar yang sangat berbeda dalam pengembangan pesawat tempurnya. Amerika lebih fokus kepada pesawat terbang tempur yang berat, tidak lincah, namun bisa terbang jarak jauh serta berkemampuan membawa load yang banyak berupa bom dan roket. Rusia sebaliknya, mengembangkan pesawat tempur yang sangat lincah, ringan dan hanya berkemampuan membawa persenjataan seperlunya saja seperti senapan mesin dan roket kecil.
Itulah mengapa, bila ditanyakan siapa yang lebih unggul, maka jawabannya akan sangat tergantung pada medan laga yang tercipta apabila kedua negara tersebut saling berhadapan. Amerika belum pernah berhadapan langsung dengan Rusia dalam satu perang terbuka. Akan tetapi dalam banyak konflik yang terjadi sepanjang sejarah perang dalam kurun waktu setelah perang dunia sampai dengan sekarang ini, pesawat-pesawat terbang Rusia relatif lebih unggul pada waktu berhadapan (dog fight) dengan pesawat tempur Amerika, seperti yang terjadi di perang Vietnam dan perang Korea. Namun dalam perang yang ofensif sifatnya, seperti di Irak, Amerika dapat menang mudah dengan menggunakan pesawat-pesawat tempur canggih yang berperan lebih sebagai pesawat pembom.
Tentu saja penilaian ini belum valid, karena walaupun pesawat terbang tempur yang berhadapan adalah buatan Rusia melawan produk Amerika, namun kedua nya bukan samasekali mewakili kekuatan nyata antara kedua negara. Akan tetapi, secara garis besar dapat dikatakan bahwa apabila yang terjadi adalah perang dengan format penyerbuan, pesawat Amerika terkenal sangat tangguh. Sebaliknya, bila peperangan terjadi dalam forum perang terbuka di udara, kans pesawat yang lincah tentunya menjadi lebih unggul. Itulah semua yang membuat jadi menarik untuk dikaji lebih jauh. Tinggal sekarang apakah kita akan mengikuti modelnya Amerika atau cukup dengan desain pesawat tempur Rusia yang berkemampuan terbang sangat lincah. Selanjutnya, ya terserah anda !
1 Comment
Om,perbandingan pesawat Bomber (america B-) dengan sukhoi Russia menurut saya kurang berbanding apple-to-apple. Bagaimana dengan pesawat Tupolev milik russia yang berbanding dengan Bomber milik america yang tentunya kurang lebih sama. Menurut saya,pesawat Fighter milik amerika lebih berbanding sama dengan pesawat sukhoi milik Russia.
Salam