Sekarang ini ditengah berkembangnya pandemic Corona Virus Covid 19 seluruh Maskapai Penerbangan di saentero Jagad tengah berhadapan dengan tantangan berat yang merupakan krisis terparah disepanjang sejarah penerbangan global. Maskapai penerbangan dihadapkan pada “low demand” dan “travel restrictions” di segenap pelosok permukaan bumi. Situasi ini mengantar jajaran Manajemen Maskapai penerbangan mempertimbangkan segera untuk menghentikan operasi penerbangan dari jenis pesawat yang dinilai sudah tua, tidak efisien dan terlalu besar ukurannya.
Yang menarik adalah Maskapai Penerbangan pembawa bendera Perancis , Air France baru-baru ini telah memutuskan untuk berhenti menggunakan pesawat Airbus A380. Walaupun tentu saja pesawat Airbus A380 bukanlah termasuk dalam hitungan pesawat yang sudah tua. Untuk diketahui bahwa pesawat Airbus A380 baru memasuki usia 15 tahun sejak penerbangan perdananya di tahun 2005. Ukuran usia pesawat terbang sipil komersial pada umumnya mampu dipergunakan dalam kurun waktu minimal 20 hingga 30 tahun sebelum dihentikan penggunaannya. Airbus A380 dinilai sebagai pesawat terbang yang tidak efisien, antara lain karena menggunakan 4 mesin yang pasti akan mengakibatkan boros bahan bakar dalam penggunaannya. Disisi lain ukuran Airbus A380 yang terlalu besar menambah beban perusahaan ditengah-tengah sulitnya memperoleh penumpang pengguna jasa angkutan udara.
Dengan demikian , maka Air France menjadi Maskapai Penerbangan pertama di dunia yang memutuskan untuk menghentikan operasi penerbangannya menggunakan Airbus A380. Sebuah keputusan ironis dari sebuah negara yang memiliki andil besar dalam memproduksi pesawat terbang super besar dan super modern Airbus A380. Tidak itu saja, karena Air France juga telah menjadi Maskapai Penerbangan pertama yang memutuskan untuk menghentikan sama sekali penggunaan Airbus A380 dalam jajaran armadanya. Sekali lagi kesulitan yang ditimbulkan sebagai akibat pandemic covid19 telah memaksa Air France mengambil keputusan ini. Sebenarnya, ketika wabah Covid19 belum muncul kepermukaan, Maskapai Penerbangan Air France memang sudah berencana dan menetapkan untuk meng “grounded” seluruh pesawat Airbus A380 yang dimiliki dalam jajaran armadanya pada tahun 2022. Rencana tersebut telah diajukan menjadi bulan Mei tahun 2020 ini, dengan pertimbangan yang sangat masuk akal sebagai akibat dari menurunnya minat orang untuk terbang dan pembatasan pergerakan orang di banyak negara di seluruh dunia sebagai akibat Covid19.
Tidak atau belum diketahui apa yang akan dilakukan oleh Maskapai Penerbangan lainnya yang juga menggunakan Airbus A380 dalam jajaran armadanya. Tercatat sebanyak 14 Maskapai Penerbangan pengguna Airbus A380 saat ini di seluruh dunia. Yang pasti hampir seluruhnya tengah menghentikan atau membatasi operasi penerbangan termasuk juga dalam penggunaan A380, menunggu perkembangan dari badai Covid19 yang terngah melanda keseluruh permukaan bumi. Sementara itu Maskapai Penerbangan Jerman Lufthansa telah memutuskan untuk menghentikan penggunaan 6 pesawat terbang Airbus A380 dari 14 yang dimilikinya dan juga beberapa dari jenis B 747-400 sebagai akibat dampak pandemic corona virus Covid 19.
Jakarta 29 Juni 2020
Chappy Hakim
Pusat Studi Air Power Indonesia